Kamis 24 Oct 2024 19:11 WIB

Beli Tiket Timnas Indonesia Harus Daftar Garuda ID, Exco PSSI: Demi Keamanan Penonton

Garuda ID menggunakan sistem pengenalan wajah untuk penonton yang membeli tiket.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Exco PSSI Arya Sinulingga berbicara tentang Garuda ID.
Foto: Dok PSSI
Exco PSSI Arya Sinulingga berbicara tentang Garuda ID.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI kembali melakukan terobosan untuk memberi rasa aman bagi penonton timnas Indonesia. Untuk bisa membeli tiket dan menonton aksi-aksi skuad Garuda, penonton kini diwajibkan mendaftar Garuda ID.

Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga mengatakan, munculnya ide membuat Garuda ID sebagai respons atas kejadian suporter yang tak bertiket masuk pada babak kedua saat Indonesia menghadapi Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) beberapa waktu lalu.

Baca Juga

"Ini tindak lanjut saat gim lawan Australia lalu di SUGBK, kami lihat jumlah penonton di luar kapasitas. Kedua, ditemukan penonton yang membawa tiket yang pernah dipakai. Penonton penuh banget di SUGBK, Ketum PSSI menilai ini bahaya untuk keamanan penonton," kata Arya kepada awak media di Senayan, Jakarta, Kamis (24/10/2024) sore.

Ia mengatakan, PSSI melihat keamanan di stadion jadi meragukan. Antusiasme penonton meningkat, tapi kenyamanan berkurang karena ada penonton yang merokok mengganggu penonton lainnya. Ada juga yang duduknya di luar kursi dan ada yang tak dapat tempat duduk. Untuk itu, PSSI mewajibkan semua penonton harus memiliki Garuda ID untuk bisa membeli tiket

Arya menambahkan ini, perubahan mendasar yang revolusioner. Sebab, pembelian tiket harus memakai Garuda ID dengan sistem pengenalan wajah (face recognition).

Arya mengeklaim negara Asia belum pernah menggunakan sistem ini. Menurut dia, wajar ada hambatan teknis, tapi PSSI akan jalan terus.

"Mohon maaf kalau masih terjadi kendala. Kemarin dimulai pendaftaran jam 16.00, ketika proses ada hambatan karena ini sistem baru. Masuk ribuan email dianggap spam, hingga hari ini sudah 24 ribu suporter yang terverifikasi Garuda ID dan masih terus berproses. Ada 6.000 yang kita proses re-submit," jelas Arya.

Semua penonton nantinya akan bisa dipantau oleh sistem. Jika ada penonton yang mengganggu bisa diketahui. Ia berharap semuanya lancar hingga penjualan tiket laga Indonesia vs Jepang pada 1 November 2024.

"Sepekan ini akan kami perbaiki. Untuk keamanan data, kami sudah minta konsultan untuk menangani," kata Arya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement