REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penulis dan Diplomat Madya Kementerian Luar Negeri RI Sigit Aris Prasetyo resmi meluncurkan buku terbaru berjudul "Keajaiban Sungai Han: Korea Selatan Mengguncang Dunia" pada Jumat (18/10/2024).
Buku ini berisi tentang transformasi Korea Selatan (Korsel) dari negara yang hancur akibat perang, menjadi salah satu kekuatan ekonomi, teknologi, dan budaya yang berpengaruh di dunia.
Sigit mengatakan, buku yang rampung sejak September 2023 ini tidak hanya menyoroti perkembangan ekonomi Korsel, tetapi juga bagaimana “Negeri Gingseng” berhasil mengekspor budaya populer melalui fenomena Hallyu atau Gelombang Korea.
“Keberhasilan Korea Selatan tidak hanya terletak pada kebijakan ekonominya yang brilian, tetapi juga pada bagaimana mereka menggunakan kekuatan budaya sebagai instrumen diplomasi global,” ujar Sigit dalam peluncuran bukunya di Gedung CSIS, Tanah Abang, Jakarta.
“Mereka menciptakan nilai tambah yang luar biasa dengan menggabungkan ekonomi, teknologi, dan budaya."
Di sisi lain, Sigit mengungkapkan bahwa buku 387 halaman ini menghadirkan sebuah narasi komprehensif tentang "Miracle on the Han River" (Keajaiban Sungai Han), istilah yang digunakan untuk menggambarkan kebangkitan ekonomi Korea Selatan sejak tahun 1960-an.
Dengan analisis tajam dan data historis yang kaya, Sigit berhasil memaparkan faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan luar biasa negara tersebut, dan bagaimana Korea Selatan bisa menjadi model bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia.
“Buku ini menjelaskan bagaimana perusahaan chaebol (raksasa) besar seperti Samsung, Hyundai, dan LG berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Korea Selatan, dan ada peran pemerintah dalam menciptakan kebijakan pro-investasi, pendidikan berkualitas, dan fokus pada inovasi teknologi yang menjadi fondasi kesuksesan jangka panjang negara tersebut,” ungkapnya.
Inovasi untuk Indonesia
Salah satu aspek penting dari buku ini adalah pelajaran yang dapat dipetik oleh Indonesia dari kebangkitan Korea Selatan. Sigit menekankan pentingnya komitmen jangka panjang dalam pembangunan ekonomi, fokus pada sumber daya manusia, dan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.
Ia pun meyakini Indonesia memiliki potensi besar untuk meniru strategi Korsel, terutama di sektor teknologi dan inovasi.
"Indonesia bisa belajar banyak dari Korea Selatan, terutama bagaimana mereka memanfaatkan kebijakan industri yang terfokus dan terus berinvestasi dalam pendidikan dan teknologi. Jika kita dapat mengadopsi beberapa pendekatan ini, kita bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan berkelanjutan," tutur Sigit.
Anggota Wantimpres Duta Besar Gandi Sulistiyanto dalam sambutannya memuji peluncuran buku ini.
Dia yakin buku ini dapat menjadi reservoir bagi pembaca di Tanah Air untuk lebih mengenal dan memahami sejarah, perkembangan Korsel yang awalnya sebagai negara miskin dan terbelakang, kini menjadi kekuatan ekonomi global.
“Saya melihat tidak banyak tulisan atau referensi mengenai perkembangan dan kemajuan Korea yang ditulis oleh penulis Indonesia, dan jika ada mungkin terbatas,” ujarnya.
“Saya berharap buku ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi siapa saja, khususnya kalangan muda di Indonesia untuk dapat meniru mentalitas juang, tahan banting, dan semangat pantang menyerah orang Korea dalam mengubah nasib mereka,” ujar Dubes Sulis melengkapi.
Di samping keberhasilannya, Sigit juga menyoroti tantangan yang dihadapi Korsel saat ini, seperti tingkat kelahiran yang rendah, kesenjangan ekonomi, dan hubungan yang tegang dengan Korea Utara.
Namun, ia juga menegaskan bahwa komitmen Korsel terhadap inovasi dan adaptasi membuat negara ini terus menjadi pemain penting di kancah global.
"Keajaiban Sungai Han bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana Korea Selatan terus beradaptasi dengan tantangan baru dan mempertahankan relevansinya di dunia yang terus berubah. Ini adalah pelajaran berharga bagi kita semua," kata Sigit.