REPUBLIKA.CO.ID, GOLAN – Pasukan Israel dilaporkan sedang melakukan operasi baru di Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki Israel dan di zona penyangga. Langkah ini berpotensi menempatkan tentara Zionis berhadapan kembali dengan pasukan PBB seperti di selatan Lebanon.
Reuters melansir, pasukan Israel mulai menghilangkan ranjau darat dan memasang penghalang baru di perbatasan antara Dataran Tinggi Golan yang diduduki dan jalur demiliterisasi di perbatasan dengan Suriah, kata pejabat militer dari Lebanon dan Suriah. Menurut mereka, perkembangan ini menunjukkan bahwa Israel mungkin memperluas operasi daratnya melawan Hizbullah.
Mereka mengatakan langkah tersebut mengindikasikan bahwa Israel mungkin untuk pertama kalinya berupaya menyerang sasaran Hizbullah dari timur jauh di perbatasan Lebanon, sekaligus menciptakan zona aman yang memungkinkannya melakukan operasi pengintaian dan pengawasan secara bebas.
Sumber lain mengungkapkan bahwa Israel memindahkan pagar yang memisahkan zona demiliterisasi ke sisi Suriah, dan sedang melakukan pekerjaan penggalian untuk membangun lebih banyak benteng di wilayah tersebut.
Sumber-sumber ini termasuk seorang tentara Suriah yang ditempatkan di Suriah selatan, seorang pejabat keamanan Lebanon, dan seorang pejabat penjaga perdamaian PBB. Tindakan militer dari wilayah pendudukan Golan atau zona demiliterisasi dapat memperluas konflik antara Israel dan Hizbullah.
Dengan memperluas frontnya di timur, Israel dapat memperketat cengkeramannya pada jalur pasokan senjata Hizbullah, yang beberapa di antaranya melewati Suriah dan Iran, yang mendukungnya. Operasi di Golan tampaknya merupakan upaya untuk mempersiapkan serangan yang lebih luas di Lebanon, kata Nawar Shaaban, peneliti di Harmoon Center yang berbasis di Istanbul.
Sumber-sumber keamanan Suriah dan Lebanon mengatakan bahwa pembersihan ranjau Israel dan pekerjaan teknik lainnya telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Selama lima dekade terakhir, zona demiliterisasi telah menjadi lokasi Pasukan Pengamat Pelepasan PBB (UNDOF) yang memantau pelepasan pasukan Israel dan Suriah setelah perang tahun 1973.