Senin 14 Oct 2024 14:59 WIB

Liga Arab: Israel Jalankan Genosida, Bersiasat Kosongkan Gaza Utara dari Penduduk

Israel dinilai memanfaatkan perhatian global terhadap serangan di Lebanon.

Seorang pria Palestina memeluk jenazah anak lelaki yang syahid akibat kamp pengungsian dibom serangan udara Israel. Pada Sabtu, IDF melancarkan serangan udara atas kamp pengungsian Sekolah Amr bin Al-As di Gaza Utara.
Foto: dok instagram palestine.pixel
Seorang pria Palestina memeluk jenazah anak lelaki yang syahid akibat kamp pengungsian dibom serangan udara Israel. Pada Sabtu, IDF melancarkan serangan udara atas kamp pengungsian Sekolah Amr bin Al-As di Gaza Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Liga Arab mengecam genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza utara. Mereka menuduh Tel Aviv sedang menjalankan rencana untuk mengosongkan wilayah tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengecam dengan sekeras-kerasnya operasi Israel yang berkelanjutan di Gaza utara, terutama di Jabalia, yang mengakibatkan ratusan orang tewas dan terluka.

Baca Juga

Aboul Gheit mengatakan Israel memanfaatkan perhatian global yang tertuju pada aksinya di Lebanon untuk terus melakukan lebih banyak kekejaman yang menambah catatan memalukan (Israel) di Gaza.

Dia menegaskan bahwa tujuan operasi Israel adalah memisahkan Gaza utara dari wilayah lainnya dan sepenuhnya mengosongkannya dari penduduk. "Mereka ingin mengusir paksa warga Gaza," ujarnya dalam keterangan, Ahad (13/10/2024).

Gheit juga menyoroti bahwa Israel menggunakan kebijakan yang sangat brutal dengan mencegah pasokan penting, seperti air dan makanan, mencapai rakyat serta menargetkan fasilitas kesehatan dan meratakan bangunan.

Tentara Israel meluncurkan serangan militer terbarunya di Gaza utara pada 6 Oktober di tengah pengepungan ketat, dengan alasan bahwa tujuannya adalah untuk mencegah kelompok Palestina Hamas memulihkan kekuatan di daerah tersebut.

Israel terus melakukan serangan brutal di Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Lebih dari 42.200 orang telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 98.400 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk Jalur Gaza mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut, yang telah menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel menghadapi gugatan kasus genosida di Pengadilan Internasional (ICJ) atas tindakannya di Gaza. Sumber: Anadolu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement