Senin 14 Oct 2024 05:05 WIB

Israel Kembali Lukai Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Selatan

Dua anggota TNI pasukan perdamaian PBB juga terluka beberapa hari lalu.

Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) melihat perbatasan Lebanon-Israel, di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023.
Foto: REUTERS/Thaier Al-Sudani
Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) melihat perbatasan Lebanon-Israel, di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Seorang anggota pasukan perdamaian PBB terluka akibat baku tembak yang berlangsung semalaman di Kota Naqoura, Lebanon selatan. Hal itu diungkapkan secara resmi melalui pernyataan markas misi, Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), pada Sabtu (12/10/2024).

"Semalam, seorang pasukan perdamaian di markas UNIFIL di Naqoura terkena tembakan akibat aktivitas militer yang sedang berlangsung di dekatnya. Ia telah menjalani operasi di rumah sakit kami di Naqoura untuk mengangkat peluru dan saat ini dalam kondisi stabil," tulis UNIFIL di X.

Baca Juga

Asal usul tembakan tersebut masih belum diketahui, tambah pasukan PBB itu. Pada malam yang sama, ledakan dari penembakan di dekatnya merusak bangunan UNIFIL di Desa Ramyah.

Pasukan PBB meminta semua pihak dalam konflik Israel-Hizbullah untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel PBB, termasuk dengan menghindari aktivitas pertempuran di dekat posisi UNIFIL.

Sebelumnya pada Kamis (10/10/2024), UNIFIL menyatakan sebuah tank Israel menembakkan senjata ke arah menara pengamatan di Naqoura. Tembakan langsung tersebut menyebabkan dua anggota pasukan perdamaian jatuh dan mengalami cedera. Selanjutnya, dua anggota pasukan perdamaian lainnya juga terluka pada Jumat (11/10/2024) akibat dua ledakan di dekat menara pengamatan di Naqoura. Dua anggota tersebut diketahui merupakan personel TNI.

Pada 1 Oktober, Israel meluncurkan operasi darat melawan Hizbullah di selatan Lebanon, sambil terus melakukan serangan udara dan roket terhadap gerakan Lebanon tersebut. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan bahwa pasukan perdamaian UNIFIL telah berulang kali menjadi sasaran tembakan selama konflik berlangsung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement