Jumat 11 Oct 2024 15:22 WIB

ICMI Kutuk Keras Serangan Israel Atas Personel TNI di Lebanon

Serangan ini adalah pelecehan terhadap Indonesia dan dunia.

Wakil Ketua ICMI Bidang Politik dan Hubungan Internasional, Andi Anzhar Cakra Wijaya, mengutuk keras serangan Israel atas Markas Pasukan Perdamaian Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon yang menyebabkan dua personel TNI terluka ringan.
Foto: ICMI
Wakil Ketua ICMI Bidang Politik dan Hubungan Internasional, Andi Anzhar Cakra Wijaya, mengutuk keras serangan Israel atas Markas Pasukan Perdamaian Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon yang menyebabkan dua personel TNI terluka ringan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengutuk keras serangan Israel atas Markas Pasukan Perdamaian Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon yang menyebabkan dua personel TNI terluka ringan.

"Serangan ini adalah pelecehan terhadap Indonesia dan dunia, ICMI mengecam keras tindakan barbar pasukan Israel itu dan meminta agar Pemerintah Indonesia merespon keras dengan tindakan tegas atas Israel karena ini menyangkut kehormatan nama bangsa Indonesia yang dibawa oleh personel TNI melalui Pasukan Garuda di Libanon," demikian dikatakan Wakil Ketua ICMI Bidang Politik dan Hubungan Internasional, Andi Anzhar Cakra Wijaya melalui siaran tertulisnya kepada media pada Jumat (11/10/2024) di Jakarta.

Baca Juga

Menurut Anzhar, Israel seharusnya menghargai personel pasukan PBB di sana sebagai objek yang mewakili negaranya masing-masing untuk menjaga misi perdamaian dan kemanusiaan sehingga tidak layak untuk diserang siapapun. "Kita tahu bahwa serangan terhadap peacekeeper (pasukan penjaga perdamaian) adalah pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701 sebagai mandat UNIFIL. Jika Israel masih menghargai PBB, seharusnya mereka menghargai keberadaan pasukan perdamaian disana termasuk TNI," kata Anzhar.

Dirinya menekankan agar pemerintah Indonesia mendesak agar pelanggaran itu diselidiki dan pelakunya harus bertanggung jawab, terang Anzhar. "ICMI mengapresiasi sikap Menlu RI yang dimasa-masa akhir jabatannya masih konsisten berjuang dalam diplomasi luar negerinya, dan menegaskan standing position Indonesia yang tak pernah bergeser membela kedaulatan negara Palestina," kata Anzhar.

Selain itu, Anzhar menegaskan agar seluruh dunia berusaha keras agar menahan diri untuk tidak terlibat konflik pertempuran di Timur Tengah dengan mengedepankan prinsip perdamaian agar peperangan tidak meluas dan berubah menjadi perang dunia.

"Melihat eskalasi konflik yang semakin meruncing dan bisa meledak menjadi perang dunia, kita harus menghimbau agar semua pihak yang terlibat konflik berdarah itu kembali ke meja perundingan," jelas Anzhar.

Ia juga mengatakan, semakin luas konflik dan semakin lama akan membuat penderitaan semua pihak semakin terasa berat khususnya rakyat jelata, kata Anzhar. "Tidak ada solusi terbaik, kecuali menghentikan pertempuran dan kembali ke meja perundingan," kata Anzhar.

ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement