REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK— Sebuah bus yang membawa para pelajar sekolah dasar dan sekolah menengah pertama bersama guru-guru mereka terbakar di pinggiran Kota Bangkok pada Selasa (1/10/2024). Peristiwa tersebut membuat lebih dari 20 orang di dalamnya dikhawatirkan tewas, kata para pejabat dan tim SAR.
Bus tersebut membawa 44 penumpang dari Provinsi Uthai Thani bagian tengah untuk melakukan study tour di Provinsi Ayutthaya dan Nonthaburi, Menteri Transportasi Suriya Jungrungruengkit mengatakan kepada wartawan di lokasi kejadian.
Video yang diunggah di media sosial menunjukkan seluruh bus dilalap api dengan gumpalan asap hitam besar mengepul saat bus itu berhenti di pinggir jalan. Sebagian besar jenazah masih berada di dalam bus selama beberapa jam setelah kebakaran, lapor AP News.
Menteri Dalam Negeri Anutin Charnvirakul mengatakan para pejabat belum dapat memastikan jumlah korban tewas karena mereka belum selesai menyelidiki lokasi kejadian. Ia mengatakan pengemudi selamat tetapi tampaknya telah melarikan diri dan belum dapat ditemukan.
Anutin sebelumnya mengatakan 25 orang dikhawatirkan tewas, tetapi Piyalak Thinkaew, seorang anggota SAR dari Yayasan Ruamkatanyu mengatakan kepada wartawan kemudian bahwa dua orang yang selamat telah ditemukan. Temuan tersebut mengurangi jumlah mereka yang masih hilang menjadi 23 orang — tiga guru dan 20 siswa.
Tim SAR dan petugas dapat mengakses bus beberapa jam setelah api padam. Piyalak mengatakan mereka masih belum dapat mengidentifikasi jenazah, yang sebagian besar ditemukan di kursi tengah dan belakang. Mereka berasumsi bahwa kebakaran dimulai dari bagian depan bus.
Laporan media Thailand dan tim SAR mengatakan bus tersebut sedang menuju Nonthaburi ketika kebakaran dimulai sekitar tengah hari di provinsi Pathum Thani, pinggiran utara ibu kota.
Seorang penyelamat di lokasi kejadian memberi tahu Suriya bahwa kebakaran kemungkinan dimulai setelah salah satu ban meledak. Kendaraan tersebut bergesekan dengan pembatas jalan.
Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra menyampaikan belasungkawa dalam sebuah unggahan di platform media sosial X. Dia mengatakan pemerintah akan menanggung biaya pengobatan dan memberi kompensasi kepada keluarga korban.
Rumah Sakit PatRangsit, yang terletak di dekat lokasi kejadian, mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa mereka menerima tiga gadis muda, salah satunya menderita luka bakar di wajah, mulut, dan mata.