Senin 30 Sep 2024 11:45 WIB

Magang di Badan Riset Jadi Pengalaman Berharga Bagi Mahasiswa Prodi Sains Data UNM

Dua mahasiswa prodi Sains Data UNM dibimbing oleh profesor dan juga peneliti BRIN.

Mahasiswa Program Studi (prodi) Sains Data Universitas Nusa Mandiri (UNM) kembali menorehkan prestasi dengan mengikuti program magang di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Foto: UNM
Mahasiswa Program Studi (prodi) Sains Data Universitas Nusa Mandiri (UNM) kembali menorehkan prestasi dengan mengikuti program magang di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Program Studi (prodi) Sains Data Universitas Nusa Mandiri (UNM) kembali menorehkan prestasi dengan mengikuti program magang di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dua mahasiswa, Ihsan Aulia Rahman dan Kanita Salsabila Dwi Irmanti, terpilih untuk magang di Pusat Riset Sistem Nanoteknologi BRIN sebagai Data Scientist, dari September 2024 hingga Januari 2025.

Tati Mardiana, Kaprodi Sains Data UNM, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian Ihsan dan Kanita. Kami bangga Ihsan dan Kanita mendapatkan kesempatan berharga ini di BRIN.

Baca Juga

“Prestasi yang membanggakan, dua mahasiswa prodi Sains Data berhasil terpilih magang di BRIN. Program ini mengasah keterampilan teknis serta kemampuan berpikir kritis dan analitis yang dibutuhkan di industri,” jelas Tati dalam rilis yang diterima, Senin (30/9/2024).

Pada kesempatan ini, dua mahasiswa prodi Sains Data UNM dibimbing oleh dua profesor dan juga peneliti BRIN yakni Prof Zico Pratomo, Prof Sumarbagiono Soetowo dan Pendi Rusadi. Prof Zico Pratom, peneliti dan pembimbing program magang ini menjelaskan mahasiswa magang ini akan berkontribusi pada proyek strategis Sistem Pengelolaan Bahan Nuklir dan Limbah Radioaktif.

“Tugas mereka mencakup analisis data kompleks dan penerapan teknologi machine learning untuk memastikan sistem pengelolaan yang lebih efisien dan aman,” tambah Zico.

Sementara itu, Prof Sumarbagiono Soetowo, yang juga turut membimbing magang, menyampaikan pengelolaan bahan nuklir dan limbah radioaktif dengan pendekatan sains data.

“Pengelolaan material berbahaya seperti ini merupakan tantangan besar, terutama dalam aspek teknologi dan keselamatan. Dengan pemanfaatan sains data, kami dapat memastikan bahwa setiap langkah pengelolaan dilakukan sesuai standar tertinggi untuk menjaga keselamatan lingkungan dan masyarakat,” tegas Prof Sumarbagiono.

Lebih lanjut, Pendi Rusadi yang juga peneliti dan mentor magang di BRIN menyebutkan tentang proyek yang sedang dijalankan dengan tujuan untuk mengembangkan sistem yang dapat memantau dan mengelola bahan nuklir dan limbah radioaktif secara real-time menggunakan teknologi machine learning.

Mahasiswa prodi Sains Data UNM, Ihsan Aulia Rahman, yang akrab disapa Ihsan, berharap melalui program magang ini bisa mendapatkan pengalaman dalam menerapkan sains data untuk pengelolaan material berbahaya secara aman dan efektif sesuai standar internasional.

“Saya berharap program ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana data dapat digunakan untuk mengelola bahan nuklir dan limbah radioaktif secara aman, sesuai regulasi global. Ini adalah kesempatan berharga untuk belajar langsung dari para ahli di bidang ini,” kata Ihsan.

Senada dengan Ihsan, Kanita Salsabila Dwi Irmanti juga berharap pengalaman magang ini akan memberikan kesempatan baginya untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan sains data dalam pengelolaan bahan nuklir dan limbah radioaktif secara nyata.

“Saya sangat antusias dapat terlibat langsung dalam proyek sebesar ini. Magang ini akan menjadi kesempatan berharga untuk menerapkan apa yang telah saya pelajari di kampus, sekaligus memahami tantangan riil dalam pengelolaan bahan nuklir dan limbah radioaktif,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement