REPUBLIKA.CO.ID, GOLAN -- Surat kabar Israel, Haaretz melaporkan pada Rabu (25/9/2024) melaporkan bahwa, pihak militer Israel memperhatikan dengan seksama pergerakan sekitar 40 ribu pejuang dari Suriah, Irak, dan Yaman tiba di wilayah Dataran Tinggi Golan. Para pejuang itu menunggu instruksi dari petinggi Hizbullah, Hasan Nasrallah sebelum menyerang Israel.
Mengutip sumber militer, Haaretz juga melaporkan bahwa Hizbullah saat ini masih memiliki setidaknya 100 ribu roket yang siap ditargetkan ke Israel. Hingga kemarin, roket-roket Hizbullah terus membombardir wilayah utara Israel.
Sebanyak 220 misil diluncurkan dari Lebanon ke wilayah Israel pada Selasa (24/9/2024), menjadi jumlah peluncuran terbanyak sejak konflik pecah pada 8 Oktober 2023. Serangan-serangan roket memicu kepanikan di kalangan warga Israel, di mana semua kegiatan belajar mengajar di Haifa disetop sementara dan warga didesak menuju tempat-tempat perlindungan.
Pada Selasa, Hizbullah mengatakan, bahwa mereka menggunakan misil dengan tipe baru, yakni Fadi 3. Misil baru itu diluncurkan dengan target barak militer Samson di barat Tiberias. Adapun, media Israel melaporkan empat misil itu menghantam area Rosh Pinna dekat kota Safed, mengakibatkan kerusakan infrastruktur.
"Pejuang Hizbullah menghantam warga pendudukan di Gesher Haziv dengan roket," demikian laporan Al Manar.