Sabtu 21 Sep 2024 23:49 WIB

Sejumlah UMK Mendapatkan Pelatihan Ekspor dari Atase Perdagangan KBRI di 6 Negara

UMK penting untuk tingkatkan kapasitas ekspor produk

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) - Ilustrasi. UMK penting untuk tingkatkan kapasitas ekspor produk
Foto: Istimewa
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) - Ilustrasi. UMK penting untuk tingkatkan kapasitas ekspor produk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah terus mendapatkan pembekalan untuk meningkatkan kapasistan mereka, termasuk dalam kemampuan ekspor.

Seperti pelatihan yang digelar Pelindo dengan melibatkan Pejabat Atase Perdagangan Indonesia dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di enam negara.

Baca Juga

“Pelatihan secara daring (webinar) dilaksanakan pada September hingga Oktober 2024. Kami menggandeng ITPC dan Pejabat Atase Perdagangan Indonesia di Korea Selatan, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, China, Malaysia, dan Turki, untuk memberikan wawasan kepada UMK binaan, mengenai standar ekspor dan peluang pasar di negara-negara tersebut,” kata Department Head Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo, Febrianto Zenny, Sabtu (21/9/2024) dalam keterangannya.

Dalam setiap sesi, para peserta mendapatkan materi langsung dari para ahli yang memahami dinamika ekspor di negara tujuan. Semua dijelaskan secara detail, mulai dari pemenuhan standar produk hingga persyaratan internasional yang harus dipenuhi.

Manajer Perencanaan dan Pengelolaan Program TJSL Pelindo, Annisa Karimah menjelaskan, pihaknya juga menyediakan berbagai materi promosi digital seperti eFlyer, ePoster, dan digital background untuk mendukung para UMK mempersiapkan strategi pemasaran yang lebih profesional.

“Pada tahap awal, kami melakukan kurasi produk secara online. Setiap UMK diminta mengunggah spesifikasi produk, harga, serta foto produk mereka. Selanjutnya, kami melakukan evaluasi dan penilaian kesiapan ekspor,” urainya.

Produk-produk tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yakni pemula, menengah, dan mahir, berdasarkan tingkat kesiapan UMK di pasar internasional.

Tahap akhir dari program ini adalah kurasi final yang dilakukan oleh para Atase Perdagangan dan ITPC. Mereka akan menilai produk berdasarkan standar masing-masing negara dan memastikan bahwa produk tersebut memenuhi persyaratan teknis serta memiliki kualitas dan harga yang bisa bersaing di pasar global.

Febrianto berharap UMK binaannya mampu melangkah menjadi pemain yang diperhitungkan di pasar ekspor dunia, sekaligus mendorongan UMK berani menembus pasar global.

"Kami percaya bahwa UMK memiliki potensi berkompetisi secara global. Melalui Program Gedor Ekspor, kami akan terus mendukung perkembangan UMK binaan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement