Sabtu 14 Sep 2024 12:28 WIB

Retno Marsudi, Orang Pertama dari Indonesia yang Ditunjuk Jadi Utusan Khusus Sekjen PBB

Peran barunya tersebut akan dilaksanakan mulai 1 November 2024.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Mas Alamil Huda
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi. Ia ditunjuk jadi utusan khusus Sekjen PBB pertama dari Indonesia.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi. Ia ditunjuk jadi utusan khusus Sekjen PBB pertama dari Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi resmi ditunjuk untuk berperan sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres untuk Urusan Air. Penunjukan ini menandai bahwa Retno menjadi orang Indonesia pertama sebagai utusan khusus Sekjen PBB.

“Penunjukan ini merupakan pertama kalinya orang Indonesia mendapat kepercayaan menjadi Utusan Khusus Sekjen PBB,” kata Retno dalam pernyataan pada Instagram resminya yang dipantau secara daring di Jakarta, Sabtu (14/9/2024).

Baca Juga

Retno menegaskan, peran barunya tersebut akan dilaksanakan mulai 1 November 2024, setelah tanggung jawabnya sebagai menteri luar negeri di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo rampung. Dia memohon doa restu kepada rakyat untuk mengemban amanah tersebut.

“Saya juga telah mengonsultasikan dengan Presiden Joko Widodo dan diberi restu, dan Presiden terpilih Prabowo Subianto juga memberikan dukungan penuh atas penunjukan ini,” kata Retno menambahkan.

Retno menganggap penunjukan tersebut sebagai kehormatan besar bagi dirinya dan Indonesia. Sebab ini merupakan Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Urusan Air yang pertama, dan posisi tersebut merupakan jabatan baru.

Retno akan menjalankan sejumlah tugas sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB, di antaranya memperkuat kemitraan dan upaya bersama untuk memajukan agenda air dunia, termasuk menindaklanjuti hasil UN Water Conference 2023.

“Mewakili Sekretaris Jenderal PBB dalam proses air global, Ibu Retno Marsudi juga akan bekerja sama dengan UN-WATER dan para anggotanya untuk mendukung implementasi Strategi Air dan Sanitasi di seluruh sistem PBB di semua tingkatan, sejalan dengan Kerangka Kerja Akselerator Global SDG 6 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030,” kata pernyataan Guterres dikutip laman resmi United Nation.

Retno juga diamanahi untuk memperjuangkan masalah air menjadi agenda politik utama baik, di dalam maupun luar PBB. Dirinya juga ditugaskan memobilisasi aksi dan sumber pendanaan guna menangani krisis air dunia dan mendorong pemenuhan target dunia terkait air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement