Jumat 13 Sep 2024 13:28 WIB

Eks Penyidik Sentil KPK Soal Temuan Mobil Harun Masiku, tak Banyak Guna Ada yang Lindungi

Diduga ada orang kuat yang melindungi Harun Masiku.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Yudi Purnomo Harahap
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Yudi Purnomo Harahap

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo mengkritik KPK yang baru menemukan mobil milik buronan Harun Masiku. KPK mengklaim memperoleh dokumen menyangkut Masiku dalam mobil itu. 

Yudi mengingatkan penangkapan Masiku merupakan hal utama. Yudi pesimistis bahwa penemuan mobil itu akan berguna dalam perburuan Masiku karena sudah terparkir dua tahun.  "Tentu tidak akan banyak gunanya lagi dalam upaya pengejaran Harun Masiku," kata Yudi kepada Republika, Jumat (13/9/2024). 

 

Yudi menyebut temuan mobil itu mestinya membuka mata penyidik KPK lebar-lebar. Sebab Yudi menduga Masiku dilindungi hingga meninggalkan kendaraannya. 

 

"Justru sekarang KPK harus mengevaluasi bahwa dengan Harun Masiku meninggalkan mobilnya maka semakin terbuka petunjuk ada orang kuat melindungi Harun Masiku sehingga dia berani meninggalkan asetnya tersebut,” ujar Yudi. 

 

Atas dasar itulah, Yudi mendesak KPK segera menaikkan sprindik sekaligus penetapan tersangka terhadap pihak yang merintangi penyidikan atau obstruction of justice. Yudi mewanti-wanti masa pimpinan KPK sudah hampir berakhir tapi Masiku tak kunjung tertangkap. 

 

"Masa periode kepemimpinan ini tinggal tiga bulan lagi, sehingga jangan sampai meninggalkan PR (pekerjaan rumah) buronan yang menjadi beban periode pimpinan KPK berikutnya," ucap mantan Ketua Wadah Pegawai KPK itu. 

 

Diketahui, KPK sudah menemukan mobil kepunyaan buronan Harun Masiku. KPK mengakui memperoleh dokumen soal Masiku dalam mobil itu.

 

Mobil Masiku ditemukan pada Juni 2024 di Thamrin Residence, Jakarta. Mobil tersebut sudah terparkir selama 2 tahun.

 

Ketua KPK, Nawawi Pomolango menyatakan KPK terus memburu Masiku. Nawawi menjamin komitmen KPK meringkus Masiku. 

 

"Harun Masiku kami tidak pernah berhenti, terus mencari," ujar Nawawi. 

 

Selain itu, Nawawi terus menagih penyidik KPK soal pencarian Harun Masiku. Nawawi mengklaim hampir setiap pekan menghubungi anak buahnya yang bertugas memburu Masiku. 

 

KPK tercatat mencegah lima orang dalam sprindik suap Harun Masiku. Salah satunya, Dona Berisa. Lalu dikabarkan tiga  pengacara dari PDIP yakni Simeon Petrus (SP), Yanuar Prawira Wasesa (YPW), dan Donny Tri Istiqomah (DTI). Kemudian staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Kusnadi (K).

 

Harun Masiku diketahui merupakan eks caleg PDIP yang terjerat perkara dugaan suap dalam PAW anggota DPR periode 2019-2024. Harun diduga menyuap Komisioner KPU saat itu, Wahyu Setiawan agar bisa ditetapkan sebagai anggota DPR. Tapi, sejak OTT terhadap Wahyu dan sejumlah pihak lain pada 8 Januari 2020 hingga saat ini, Harun Masiku masih buron. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement