REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi Padang Pariaman masih terus memburu pelaku pembunuhan Nia, penjual gorengan yang jasadnya ditemukan telah terkubur. Sejumlah rekan-rekan korban pun merasakan rasa duka mendalah telah kehilangan Nia Kurnia Sari.
Yuka, salah seorang sahabat korban di sekolah mengatakan, Nia mempunyai tekad yang kuat untuk melanjutkan sekolah hingga ke jenjang kuliah. Itulah mengapa ia begitu gigih berjualan.
"Karena ia dari keluarga tidak mampu, tekad kuliah kuat, jualan untuk ngumpluin duit biar masuk kuliah," ujar Yuka dalam sebuah wawancara dengan televisi nasional, Rabu.
Nia, kata Yuka, mengaku ingin mengambil jurusan wirausaha. "Dia senang sekali hal-hal berbau wirausaha. Terkadang kalau ada waktu Yuka juga bantu ikut jualan."
Menurut Yuka, Nia tidak pernah menceritakan pernah diganggu saat berjualan. Hanya saja dia memang malas kalau ada gerombolan-gerombolan di jalan. Mereka bilangnya mau beli tapi ternyata tidak. "Kalau yang mesum tidak ada," katanya.
Yuka mengatakan, selain berjualan, Nia juga terkadang suka 'ngojek' atau mengajar silat. "Kalau jualan biasanya di sekolah, tapi kalau libur berjualan dari zuhur sampai sore berkeliling," ujarnya.
Menurut Yuka, Nia tidak mempunya pacar. Hanya saja mereka berhubungan secara jarak jauh. Selama ini, kata ia, Nia tidak pernah menceritakan orang-orang yang dianggap membayakan. "Nia sosoknya humble, gampang bergaul dengan siapa pun."
Menurut keterangan polisi, sampai saat ini Tim Opsnal dari Polres Padang Pariaman, masih berjibaku di lapangan memburu pelaku. Perburuan tidak lepas dari bantuan warga yang juga masih sama sama berupaya mencari di mana keberadaan tersangka.
Kapolres Padang Parimaman AKBP Ahmad Faisol Amir bahkan telah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini. Kapolres memimpin langsung perburuan pelaku di lapangan.
"Berbagai upaya telah dilakukan termasuk penggunaan K-9 dari Ditsamapta Polda Sumbar guna mencari tambahan petunjuk yang ada di TKP," kata polisi.
"Tolong jangan menebar berita-berita yang tidak benar, yang pastinya akan membuat keresahan dan menambah down-nya psikologi keluarga korban, Kita sama sama berdoa diberikan kemudahan dan titik terang dalam mengungkap kasus ini."
Seperti diketahui, Nia, gadis penjual gorengan ditemukan meninggal dunia dalam keadaan terkubur di dalam semak-semak ditutupi pasir dan daun-daun. Korban Nia Kurnia Sari (18), merupakan warga Korong Pasar Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11, Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman.
Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Ahad (8/9/2024) sekira pukul 16.00 WIB di semak-semak, Korong Pasang Galombang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11, Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman.
Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol dalam keterangannya membenarkan penemuan jasad tersebut. Korban bernama Nia (18) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jasad Nia terkubur ditutupi pasir serta daun-daun.
"Iya benar, telah ditemukan jasat seorang perempuan bernama Nia (18) dalam kondisi terkubur ditutupi pasir dan daun-daun," ujar Faisol di laman Instagram Polres Padang Pariaman.
Kapolres menjelaskan, korban Nia merupakan warga Korong Pasar Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11, Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman yang dilaporkan hilang pada Jumat 6/9/2024) lalu.
"Korban ini merupakan penjual gorengan dengan cara menjajakan keliling kampung dan dilaporkan hilang oleh pihak keluarganya lalu dilakukan pencarian oleh Tim Sar Gabungan," sebutnya.
Belakangan beredar video rekaman terakhir, Nia, sang penjual gorengan yang ditemukan tewas terkubur tanpa busana. Dalam video yang beredar di media sosial dan belum terkonfirmasi itu, tampak Nia, sedang mengangkat bakul gorengan di belakang seorang pria yang sedang menggendong anaknya.
"Tahu isi,.... bakwan," kata Nia yang mengenakan jilbab dan celana hitam sambal menoleh sebentar.
Nia tidak berhenti pada kesempatan itu. Ia terus berjalan berkeliling kampung untuk menjual dagangannya.