Ahad 08 Sep 2024 07:14 WIB

Mitos Tokoh dengan Elektabilitas Tertinggi Justru tak Pernah Menang di Pilkada Jakarta

Pilkada Jakarta memberikan rivalitas antara cagub dan basis pendukung akar rumput.

Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil membuat makanan khas betawi kerak telor disela bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Museum Betawi, Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Ridwan Kamil bersilaturahim dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo untuk meminta nasihat serta menyerap aspirasi sebagai bekal maju dalam Pilgub Jakarta 2024.
Foto:

Adapun, bakal cagub Jakarta, Pramono Anung yakin penggemar mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan mendukung dirinya dan Rano Karno dalam Pilkada Jakarta 2024. Bahkan, kata Pramono, Ahok sudah mempertemukannya dengan Ahokers.

"Ahok tentunya akan membantu. Tetapi untuk tim pemenangan kali ini ya beliau tidak perlu masuk dalam tim, tetapi beliau akan membantu," kata Pramono, Jumat (6/9/2024).

"Selalu pertanyaannya adalah apakah Mas Anies atau Pak Ahok (sebagai ketua tim). Pak Ahok bertanggung jawab secara nasional untuk Pilkada," katanya, menambahkan.

Selain itu, Pramono mengaku dirinya dengan Ahok juga terus menjalin komunikasi dan berkoordinasi demi kemenangan Pramono-Rano di Jakarta. "Dan Pak Ahok sudah berkali-kali berkomunikasi dengan saya, akan membantu all out untuk itu," kata Pramono.

Pramono juga mengungkapkan pertimbangan memilih Lies Hartono atau Cak Lontong sebagai ketua tim pemenangan karena keinginannya berpolitik secara riang gembira.

"Seperti yang saya katakan bahwa politiknya adalah politik riang gembira, merangkul, tidak kemudian tone-nya itu tone yang seperti pada pilgub-pilgub sebelumnya di Jakarta," kata Pramono.

Pramono mengaku pihaknya juga melihat dari pengalaman Pilkada Jakarta sebelumnya. Menurut Pramono, Jakarta akan menjadi lebih baik apabila dalam proses pilkada tidak ada konflik dan perpecahan.

"Pengalaman menyadarkan kita bahwa Jakarta yang sudah baik ini akan menjadi lebih baik kalau tidak ada konflik, tidak ada tensi yang kemudian menyebabkan pembelahan atau apapun itu," kata Pramono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement