Kamis 05 Sep 2024 10:57 WIB

Rekor Angkatan Pecah, tapi Nengah Widiasih Belum Bisa Raih Medali di Paralimpiade Paris

Para pesaing baru Widi berhasil mengangkat beban lebih berat di Paris.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Atlet angkat berat Indonesia Ni Nengah Widiasih (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Atlet angkat berat Indonesia Ni Nengah Widiasih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet para angkat berat Indonesia, Ni Nengah Widiasih, berhasil memecahkan rekor pribadi pada ajang Paralimpiade. Namun, angkatan 101 kilogram belum cukup untuk menyegel medali di Paralimpiade Paris 2024.

Ni Nengah Widiasih kembali turun pada nomor pertandingan 41 kilogram putri. Widi, sapaan akrabnya, bersaing dengan beberapa muka baru yang tak menjadi kompetitornya pada Paralimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga

Dalam pertandingan di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Rabu (4/9/2024) malam WIB, Widi memecahkan rekor pribadinya pada angkatan kedua dengan beban seberat 101 kilogram.

Beban angkatan itu sejatinya sudah lebih berat tiga kilogram dibandingkan saat menyabet medali perak di Paralimpiade Tokyo 2020. Namun, angkatan itu ternyata hanya cukup menempatkan Widi di peringkat kelima.

Widi sempat mencoba mengangkat beban 106 kilogram pada kesempatan ketiga, tapi gagal terangkat. Sementara pesaing lainnya mampu mengangkat beban lebih berat.

Wakil China, Zhe Chui sukses menyegel medali emas dengan angkatan 119 kilogram. Angkatan tersebut menjadi rekor baru nomor 41 kilogram putri pada ajang Paralimpiade.

Medali perak menjadi milik wakil Nigeria, Esther Nworgu, yang mencatatkan angkatan 118 kilogram. Sementara medali perunggu menjadi milik wakil Brasil, Lara Aparecida da Lima dengan angkatan 109 kilogram.

Setelah pertandingan, Widi pun mengungkapkan permohonan maaf karena belum bisa membawa pulang medali pada Paralimpiade Paris 2024.

"Terima kasih atas dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia. Mohon maaf kali ini saya belum berhasil membawa pulang medali untuk Indonesia di Paralimpiade yang keempat untuk saya," kata Widi.

"Saya sudah berjuang semaksimal mungkin dengan sekuat tenaga, tetapi mohon maaf untuk Indonesia, mohon maaf untuk keluarga saya. Terima kasih semuanya atas doanya," imbuh Widi.

Widi bercerita bahwa Paralimpiade 2024 memberi tantangan berbeda. Pada masa persiapan, Widi mengalami cedera bahu yang masih terasa di Paris ini.

"Saya mengalami cedera yang lumayan luar biasa. Mungkin itu menjadi salah satu faktor, tetapi saya tidak mau menjadikan cedera itu sebagai alasan untuk kekalahan saya hari ini," tutur Widi.

"Apa yang terjadi dalam pertandingan ini memang sudah menjadi kehendak Tuhan. Saya belum diizinkan untuk menjadi juara di Paralimpiade Paris ini," lanjutnya.

Tren medali Paralimpiade yang terputus di Paris ini tak membuat semangat dan motivasi Widi menurun. Ia masih punya semangat untuk meraih prestasi pada kejuaraan berikutnya.

"Harapan setelah ini saya bisa menjalani recovery dengan lebih baik lagi," kata Widi.

Cabang olahraga angkat berat masih menyisakan dua wakil di Paralimpiade Paris 2024. Siti Mahmudah akan turun pada nomor pertandingan 79 kilogram putri akan bertanding pada Sabtu (7/9/2024). Sementara Sriyanti yang mengikuti nomor +86 kilogram putri akan bertanding pada Ahad (8/9/2024). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement