Kamis 05 Sep 2024 09:47 WIB

Kabid Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar: AI adalah Kunci Efisiensi dan Inovasi

Seminar ini menjadi wadah diskusi penting mengenai peran kecerdasan buatan.

Syarif Faisal Indahmawan Alkadri, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), memberikan pandangannya yang visioner dalam Seminar Kemerdekaan Digital yang diselenggarakan oleh Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Pontianak.
Foto: Universitas BSI
Syarif Faisal Indahmawan Alkadri, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), memberikan pandangannya yang visioner dalam Seminar Kemerdekaan Digital yang diselenggarakan oleh Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Pontianak.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Syarif Faisal Indahmawan Alkadri, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), memberikan pandangannya yang visioner dalam Seminar Kemerdekaan Digital yang diselenggarakan oleh Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Pontianak. Dengan tema “Artificial Intelligence for Education: Transformasi Pendidikan di Era Digital”, seminar ini menjadi wadah diskusi penting mengenai peran kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan.

Dalam sambutannya, Syarif Faisal menekankan bahwa teknologi AI telah membuka berbagai peluang baru di bidang pendidikan, terutama dalam hal efisiensi dan inovasi.

Baca Juga

“Kecerdasan buatan adalah kunci bagi kita untuk meningkatkan efisiensi dalam proses pendidikan. Dengan AI, banyak tugas administratif yang memakan waktu dapat diotomatisasi, sehingga guru dan tenaga pendidik dapat lebih fokus pada pengembangan strategi pembelajaran yang inovatif,” ujar Syarif, di Harris Hotel Pontianak, pada Kamis (29/8/2024).

Ia juga menekankan pentingnya mengadopsi teknologi AI dengan penuh tanggung jawab. Menurutnya, meskipun AI menawarkan berbagai keuntungan, penggunaannya memerlukan keterampilan khusus dan kesadaran etis yang tinggi.

“Adopsi teknologi AI bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dengan sembarangan. Kita perlu memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam penggunaan AI didasari oleh pemahaman yang mendalam dan etika yang kuat. Ini penting agar teknologi ini benar-benar bermanfaat dan tidak menimbulkan dampak negatif yang tidak diinginkan,” tegasnya.

Syarif melihat seminar ini sebagai kesempatan berharga bagi para peserta untuk saling berbagi pengetahuan dan praktik terbaik dalam penerapan AI di bidang pendidikan. Ia berharap acara ini bisa menjadi titik awal kolaborasi yang lebih erat di antara para pendidik, pengembang teknologi, dan praktisi pendidikan.

“Seminar ini harus menjadi wadah inovasi, di mana kita dapat berbagi pengalaman dan ide-ide baru. Dengan kolaborasi yang baik, kita bisa memaksimalkan potensi AI untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik dan lebih inklusif,” katanya.

Dalam sambutannya, Syarif Faisal juga memberikan contoh nyata bagaimana AI dapat digunakan dalam pendidikan, seperti dalam pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran adaptif.

“AI memungkinkan kita untuk menciptakan pembelajaran jarak jauh yang lebih efektif, di mana siswa dapat belajar dari mana saja dengan kualitas yang sama. Selain itu, AI juga mendukung pembelajaran adaptif, di mana materi dan metode pengajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa. Ini menjadikan proses pembelajaran lebih personal dan efisien,” jelasnya.

Mengakhiri sambutannya, Syarif memberikan pesan yang inspiratif kepada seluruh peserta seminar.

“Mari kita manfaatkan teknologi AI ini dengan bijak dan bertanggung jawab. AI bukan hanya alat bantu, tetapi juga motor penggerak yang dapat mengarahkan transformasi sistem pendidikan kita menuju model yang lebih adaptif, inklusif, dan berfokus pada pengembangan individu secara holistik. Masa depan pendidikan ada di tangan kita, dan AI adalah salah satu kunci untuk membuka pintu menuju masa depan tersebut,” tutupnya.

Seminar Kemerdekaan Digital yang diselenggarakan oleh Universitas BSI Kampus Pontianak ini menegaskan komitmen universitas dalam mendukung transformasi pendidikan di era digital. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang AI dan kolaborasi yang kuat, diharapkan pendidikan di Kalimantan Barat dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi generasi mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement