Senin 02 Sep 2024 21:22 WIB

Ikut Seleksi Calon Anggota BPK, Misbakhun Usung Komitmen Independensi BPK

Misbakhun tetap berkomitmen terhadap perundang-undangan yang berlaku.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun memberikan apresiasi terhadap pencapaian kinerja BNI.
Foto: Dok. BNI
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun memberikan apresiasi terhadap pencapaian kinerja BNI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengaku siap mengundurkan diri dari jabatan di lembaga legislatif maupun pengurus Partai Golkar jika kelak terpilih menjadi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Langkah itu merupakan cara Misbakhun menjaga independensi BPK.

Hal itu dikatakan Misbakhun saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon anggota BPK di Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/9/2024).

Baca Juga

“Saya menyampaikan ini ke bapak-bapak, saya adalah kader partai, tetapi ketentuan perundang-undangan mengatakan ketika saya menjadi anggota BPK, saya harus mengundurkan diri dari keanggotaan dan kepengurusan,” kata Misbakhun dalam kegiatan itu

Misbakhun merasa sangat mafhum mengabdi kepada negara maupun partai sama-sama pengabdian. Atas dasar itu, Misbakhun tetap berkomitmen terhadap perundang-undangan yang berlaku.

“Orientasi saya kepada titik tumpu kepada negara. Itu yang paling utama,” ujar Caleg pemenang Pemilu 2024 itu.

Misbakhun menegaskan BPK bekerja secara kolektif dan tidak bisa berdasarkan kepentingan individu. Misbakhun menyatakan komitmennya untuk berkontribusi positif dalam penguatan kelembagaan BPK.

"Ini sesuai dengan harapan masyarakat dan tujuan negara yang tercermin dalam konstitusi," ujar Misbakhun.

Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu juga menyinggung predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diberikan oleh BPK. Menurut Misbakhun, di balik setiap penilaian tersebut ada tujuan untuk memperbaiki tata kelola, tanggung jawab, dan keterbukaan dalam pemerintahan. Tapi Misbakhun menegaskan setiap pelanggaran yang bersifat fraud (kejahatan) harus ditindak tegas.

"Kejahatan tidak boleh dibiarkan," ujar Misbakhun.

Dalam fit and proper test tersebut, anggota Komisi XI DPR Zulfikar Arse Sadikin menanyakan motivasi Misbakhun mengikuti seleksi calon anggota BPK. Zulfikar menanyakan itu karena Misbakhun yang sudah terpilih lagi sebagai anggota DPR hasil Pemilu 2024 juga mau menjadi calon anggota BPK.

"Apa yang membuat atau memantapkan Mas Misbakhun sehingga minat menjadi anggota BPK?" tanya Zulfikar.

“Saya punya latar belakang sebagai auditor, saya akuntan, saya punya pengalaman panjang di sana, saya ingin mencapai sebuah pencapaian berbeda dengan tantangan berbeda. Ada pengabdian negara yang sangat penting di sana, kemudian ada hal-hal yang sangat strategis yang bisa dicapai, kemudian itu membuat saya perlu mendapatkan dukungan dari orang-orang yang dipilih rakyat untuk memberi dukungan ke saya," jawab Misbakhun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement