Sabtu 31 Aug 2024 07:21 WIB

Pasar Malam Lorong TAR Ditutup Cari Korban Sinkhole KL

Hingga hari ketujuh korban yang ambles ke sinkhole belum ditemukan.  

Warga duduk dekat jalanan yang ditutup setelah satu lagi sinkhole muncul setelah WN India ambles ke dalam sinkhole di KL, Malaysia, 29 Agustus 2024.
Foto: AP Photo/Vincent Thian
Warga duduk dekat jalanan yang ditutup setelah satu lagi sinkhole muncul setelah WN India ambles ke dalam sinkhole di KL, Malaysia, 29 Agustus 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Balai Kota Kuala Lumpur (DBKL) mengumumkan penutupan Pasar Malam Lorong Tuanku Abdul Rahman (TAR) pada Sabtu (31/8/2024). Penutupan dilakukan untuk keperluan pencarian warga India yang hilang setelah terjatuh ke dalam “sinkhole” dekat Masjid India di Kuala Lumpur.

Pemberitahuan yang dikeluarkan Departemen Perizinan dan Pengembangan Usaha yang dibagikan DBKL dalam akun media sosial yang diakses di Kuala Lumpur, Jumat, menyebutkan menyusul kejadian tanah ambles di Jalan Masjid India pada Jumat (23/8/2024), maka pengoperasian Pasar Malam Lorong TAR akan ditutup pada 31 Agustus 2024 untuk keperluan pencarian korban tanah amblas tersebut.

Baca Juga

Selain itu, DBKL menyebutkan penutupan dilakukan untuk pelaksanaan uji tanah oleh instansi pemerintah dan Konsorsium Indah Water di kawasan sekitar Lorong TAR dan Masjid India, guna mengetahui posisi dan keamanan jalan di sekitar lokasi kejadian. Hal itu diperlukan untuk menjamin keselamatan pedagang dan masyarakat.

Upaya pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap seorang wanita warga negara India berusia 48 tahun, Vijayaletchumy yang hilang setelah jatuh ke dalam lubang akibat tanah ambles sedalam sekitar delapan meter di sekitar Masjid India memasuki hari ketujuh. Korban sedang berwisata di Malaysia bersama keluarganya saat peristiwa naas terjadi, dan berencana kembali ke negaranya di hari berikutnya.

Kepala Polisi Negara (KPN) Malaysia Razaruddin Husain dalam keterangannya kepada media yang diikuti daring pada Kamis (29/8/2024), mengatakan telah dua kali mendatangi lokasi kejadian. Yaitu sebelum dan sesudah adanya tanah amblas lain yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian tanah amblas pertama.

Ia mengatakan belum ada kebutuhan untuk menyatakan kawasan sekitar Jalan Masjid India sebagai kawasan tidak aman atau bencana. Untuk menyatakan kawasan itu tidak aman kepolisian perlu mendapat izin dari Dewan Keamanan Nasional.

Meski bukan berstatus bencana, namun menurut dia, kepolisian, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Malaysia, DBKL, Pasukan Penyelamatan Sipil, Badan Nuklir Malaysia, Indah Water Konsorsium telah menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement