Borrel mengatakan perbandingan yang dibuat oleh kepala otoritas luar negeri Israel Katz, terutama terkait evakuasi penduduk Palestina, mengancam akan memicu ketidakstabilan lebih lanjut, tambahnya.
Sebelumnya, tentara Israel meluncurkan operasi militer besar di Tepi Barat utara, yang merupakan yang terbesar dalam dua dekade.
Kepala urusan luar negeri kelompok Zionis Israel Katz, mengatakan bahwa operasi tersebut mencakup “evakuasi sementara penduduk Palestina” dari daerah-daerah di Tepi Barat utara.
Setidaknya 10 warga Palestina telah terbunuh sejak dimulainya operasi tersebut, menurut angka terbaru yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan.
Ketegangan meningkat di seluruh daerah pendudukan Tepi Barat di tengah serangan brutal Israel terhadap Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.500 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu.
Setidaknya 660 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 5.400 lainnya terluka di daerah pendudukan Tepi Barat, menurut angka Palestina.
Dalam pendapat penting pada 19 Juli, Mahkamah Internasional menyatakan bahwa pendudukan Israel selama beberapa dekade terhadap tanah Palestina adalah ilegal dan meminta evakuasi semua pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.