Sabtu 24 Aug 2024 19:03 WIB

LUKW UMJ Turut Dorong Peningkatan Kapasitas Wartawan Muhammadiyah

Jurnalis sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Universitas Muhammadiyah Jakarta (LUKW UMJ) turut meningkatkan kapasitas wartawan Muhammadiyah pada kegiatan Jambore Ke-2 Media Afiliasi Muhammadiyah.
Foto: dok Republika
Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Universitas Muhammadiyah Jakarta (LUKW UMJ) turut meningkatkan kapasitas wartawan Muhammadiyah pada kegiatan Jambore Ke-2 Media Afiliasi Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Universitas Muhammadiyah Jakarta (LUKW UMJ) turut meningkatkan kapasitas wartawan Muhammadiyah pada kegiatan Jambore Ke-2 Media Afiliasi Muhammadiyah. Kegiatan digelar di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (24/08/2024).

Pada kegiatan itu, Direktur LUKW UMJ Dr, Tria Patriantim M.I.Kom., dan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMJ sekaligus Anggota Dewan Pers Dr. Asep Setiawan, MA, berkesempatan menjadi narasumber.

Baca Juga

Asep memberikan pemahaman pada jurnalis tentang peningkatan profesionalitas. Profesi jurnalis dijelaskan dalam UU Pers. Maka dari itu, semua kegiatan jurnalistik mengacu pada UU Pers.

“Jurnalis itu penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari itu harus dilakukan secara profesional. Wartawan itu tidak hanya menjadi saksi, tapi juga pelaku sejarah karena ikut dalam arus sejarah. Anda menjadi saksi dan aktor yang ikut mempengaruhi,” katanya.

Akan tetapi dalam konteks meningkatkan profesionalitas, menurut Asep para jurnalis dapat melakukannya dengan dua pendekatan.

Pertama, pendekatan UKW (Uji Kompetensi Wartawan). Artinya setiap jurnalis perlu mengikuti UKW untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi agar dapat membentuk profesionalitas wartawan sesuai dengan kode etik jurnalistik.  

Kedua, pendekatan coaching. “Para jurnalis senior agar bisa membimbing junior. Sebaiknya peningkatan profesionalitas wartawan itu tumbuh dibimbing agar akselerasinya lebih cepat,” ungkapnya.

Asep juga merekomendasikan pada Media AfiliasiMu agar membentuk jaringan media agar dapat melakukan coaching. Menurutnya, profesionalitas jurnalis akan lebih terarah melalui pembimbingan, pendampingan dan pembinaan.

Sementara itu, Tria menjelaskan terkait LUKW UMJ yang merupakan lembaga uji kompetensi pertama di lingkungan PTMA. Ia menerangkan, lembaga itu didirikan atas dukungan PP Muhammadiyah untuk mendorong kompetensi dan profesionalitas wartawan Muhammadiyah.

“Media yang terafiliasi Muhammadiyah harus menjadi bagian dari potret jurnalis yang berkualitas di Indonesia,” kata Tria.

Lebih lanjut, Tria membagikan gambaran UKW yang telah dilakukan oleh LUKW UMJ di sejumlah wilayah bersama berbagai mitra mulai dari perusahaan, lembaga maupun organisasi.

“UKW dilakukan untuk memenuhi standar peningkatan kesadaran jurnalis dalam mengikuti kode etik jurnalistik, standar kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Ini semua dilakukan secara langsung melalui simulasi seperti press conference melibatkan orang yang bereputasi,” katanya.

Tria mengapresiasi semangat wartawan Muhammadiyah yang antusias mencari informasi dan mengikuti UKW yang digelar oleh LUKW. Terlebih pada wartawan perempuan yang jumlahnya masih lebih sedikit dari laki-laki.

Sebanyak kurang lebih 100 peserta mengikuti rangkaian acara yang digelar selama dua hari hingga 25 Agustus 2024 dengan antusias.  Mereka merupakan wartawan yang berasal dari lebih 50 media yang tergabung dalam Media AfiliasiMu.

Jambore Ke-2 Media AfiliasiMu adalah bagian dari rangkaian acara Festival Pers dan Literasi Muhammadiyah Aisyiyah 2024.

Kegiatan ini diselenggarakan atas kolaborasi Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, Lembaga Budaya, Seni dan Olahraga PP Aisyiyah, Serikat Taman Pustaka, dan Media AfiliasiMu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement