Sabtu 24 Aug 2024 06:34 WIB

Dimas Oky Dorong Anak Muda Perkuat Kewirausahaan

Anak muda harus bisa menjadi pribadi yang agile atau tangguh dan adaptif.

Ketua Pokja Strategi dan Sosialisasi Satgas UU Cipta Kerja, Dimas Oky Nugroho bersama mahasiswa Universitas Mulawarman.
Foto: Republika.co.id
Ketua Pokja Strategi dan Sosialisasi Satgas UU Cipta Kerja, Dimas Oky Nugroho bersama mahasiswa Universitas Mulawarman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pokja Strategi dan Sosialisasi Satgas UU Cipta Kerja, Dimas Oky Nugroho, menggarisbawahi pentingnya peran anak muda dalam memanfaatkan momentum terbukanya iklim berusaha yang lebih mudah dan positif yang diciptakan oleh UU Cipta Kerja. Dimas mengakui, berlakunya UU Cipta Kerja sempat memicu polemik dan protes di masyarakat.

Meski begitu, ia memastikan, pemerintah telah mendengar dan menanggapi aspirasi publik dengan serius. Dimas menjelaskan, pembentukan Satgas UU Cipta Kerja adalah wujud dari meaningful participation

"Di mana kami berdiskusi dengan asosiasi pekerja, pelaku usaha, akademisi, dan pemerintah daerah untuk menyempurnakan implementasi undang-undang ini dan aturan turunannya sehingga bermanfaat bagi masyarakat," jelas Dimas di Jakarta, Sabtu (24/8/2024).

Menurut Dimas, munculnya protes mencerminkan prinsip deliberasi demokrasi. Dia menyebut, setiap elemen masyarakat berhak didengar dan menyatakan pendapat dalam suatu perumusan kebijakan.

Dimas pun menekankan, dengan berlakunya UU Cipta Kerja maka menjadi momentum yang tepat bagi generasi muda untuk mengembangkan kewirausahaan dan meningkatkan keterampilan kerja. Apalagi, saat ini, pemerintah telah mempermudah proses perizinan usaha.

"Teman-teman anak muda dapat membuka usaha, apakah UMKM atau PT Perseorangan, bisa dengan mendaftar secara online melalui OSS RBA (Online Single Submission Risk Based Approach)," ucap Dimas di acara guest lecture bertajuk 'Undang-Undang Cipta Kerja: Peluang Anak Muda dalam Persaingan Global" di Universitas Mulawarman, Kota Samarinda, Kamis (22/8/2024).

Dimas menekankan pentingnya kesiapan generasi muda, terutama di Samarinda, dalam menyambut berbagai peluang yang akan muncul seiring pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur. Dimas mengajak para mahasiswa untuk tak sekadar berprestasi di bidang akademik, melainkan juga memiliki kemampuan keterampilan yang relevan, literasi dan adaptif terhadap perubahan.

"IPK 4 saja tidak cukup. Anak muda harus bisa menjadi pribadi yang agile atau tangguh, adaptif, dan responsif terhadap berbagai peluang positif, sekaligus mampu menjaga integritasnya," ucap Dimas.

Tidak lupa, ia mengingatkan, pada era informasi yang cepat dan perkembangan sosial ekonomi yang dinamis, anak muda perlu menjadi pribadi yang bijaksana dan cermat dalam menyaring informasi. Selain itu, juga memperkuat potensi diri serta menata rencana cita-citanya ke depan.

"Cipta Kerja adalah bagian inovasi regulasi dari pemerintah, yang memungkinkan berbagai opportunity dapat ditampung dan dimanfaatkan demi kepentingan masyarakat banyak khususnya bagi anak muda sebagai pemegang kedaulatan bonus demografi saat ini," ujar Dimas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement