Sabtu 17 Aug 2024 20:01 WIB

Hasto Putar Rekaman Tuding Presiden Jokowi Intimidasi Lawan, Ini Jawaban Istana

Hasto memutar rekaman suara Jokowi yang dinilainya sebagai bentuk intimidasi.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mas Alamil Huda
Momen keakraban Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rakernas III PDIP yang diunggah Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Foto: Dok Republika
Momen keakraban Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rakernas III PDIP yang diunggah Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PDI Perjuangan kembali menyampaikan konfrontasi terbuka dengan menuding Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan aparat penegak hukum dalam melakukan intimidasi terhadap kelompok-kelompok yang tak tunduk terhadap kekuasaan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menunjukkan video dan rekaman suara mirip Presiden Jokowi yang menyampaikan akan ‘menggigit’ siapa saja yang bertentangan dengan jalan politik kekuasaan.

Dalam video dan rekaman yang disampaikan Hasto kepada wartawan tersebut, terdengar suara mirip Presiden Jokowi yang mengatakan, “Jangan main-main… Sekali lagi, yang gigit saya sendiri, lewat cara-cara saya. Bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan, akan saya bisikin saja, di sana ada yang main-main. Ya masa saya mau menggigit sendiri, kan ndak mungkin,” begitu rekaman video dan suara yang ditunjukkan Hasto saat ditemui wartawan di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).

Baca Juga

Menurut Hasto, apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam rekaman tersebut haruslah dipandang sebagai bentuk reaksi dan sikap untuk mengintimidasi atas sesuatu yang tak sesuai dengan pandangan kekuasaan. Hal tersebut, kata Hasto, merupakan cara-cara pemegang kekuasaan yang tak bijak. “Ini merupakan bagian kita lihat dari berbagai upaya-upaua yang mencoba menekan,” ujar Hasto.

“Tadi kan beredar video, bagaimana Pak Jokowi mengatakan akan menggunakan hukum dan melakukan pembisikan kepada ketua KPK kepada Jaksa Agung, Kapolri itu tadi video yang saya terima,” begitu sambung Hasto.

Soal rekaman video dan suara yang disampaikan Hasto Kristiyanto tersebut, Istana Negara membenarkan cuplikan tersebut merupakan suara dari Presiden Jokowi. Namun membantah bahwa penyampaian presiden tersebut terkait dengan penggunaan lembaga penegak hukum untuk kepentingan kekuasaan.

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan, Hasto memotong, bahkan ‘memelintir’ makna dari penyampaian Presiden Jokowi tersebut, sebagai intimidasi untuk pihak-pihak tertentu. “Tidak benar tuduhan yang disebarkan oleh Bapak Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Presiden Jokowi menggunakan penegak hukum untuk mengintimidasi pihak-pihak tertentu. Apalagi narasi itu, diimbuhi drama pemutaran rekaman video yang disebutkannya sebagai suara Presiden Jokowi,” begitu kata Ari kepada Republika, Sabtu (17/8/2024).

Ari menjelaskan, video dan rekaman suara tersebut merupakan potongan dari pidato Presiden Jokowi pada 2019 lalu. Ketika itu, Presiden Jokowi membuka Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda di SICC Sentul, Bogor, 13 November 2019. Dalam penyambutan tersebut, kata Ari, Presiden Jokowi menyampaikan agar tidak ada pihak-pihak yang coba main-main dalam pelaksanaan program prioritas pemerintahan.

“Konteks pernyataan Bapak Presiden Jokowi dalam acara tahun 2019 tersebut, adalah agar tidak ada pihak manapun yang main-main, dan menghalangi agenda besar pemerintah lima tahun ke depan, antara lain, penciptaan lapangan kerja, dan memperbaiki keinjer ekspor dan impor yang semuanya adalah untuk kepentingan bangsa dan negara,” begitu ujar Ari.

Rekaman video dan suara dalam pidato Presiden Jokowi 2019 ketika itu, kata Ari, pun masih dapat diakses di sejumlah media terbuka hingga kini. “Namun rekaman video pidato Presiden Jokowi tersebut, dipotong dan ditampilkan tidak utuh (oleh Hasto) sehingga bisa menimbulkan asumsi dan persepsi yang tidak tepat,” begitu ujar Ari.

Dalam penelusuran Republika, Presiden Jokowi pada Rabu, 13 November 2019 memang menyatakan akan 'menggigit' para pihak yang mengganggu agenda besar pemerintah lima tahun ke depan. Hal itu dikatakan Jokowi pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.

Pernyataan itu persis seperti rekaman yang diputar Hasto. "Kalau masih ada yang main-main, yang gigit saya sendiri. Lewat cara saya. Bisa lewat KPK, bisa, bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan, akan saya bisikin saja, di sana ada yang main-main," kata Jokowi saat itu. Pernyataan itu bukan disampaikan diam-diam, tapi di atas podium di depan orang banyak yang datang di acara tersebut.

Jokowi mengatakan agenda besar pemerintah lima tahun ke depan antara lain, penciptaan lapangan kerja dan memperbaiki kinerja ekspor dan impor. Ia mengingatkan kepada para pihak untuk tidak bermain-main dalam agenda besar pemerintah itu. "Saya sudah wanti-wanti betul, Di area ini kalau masih ada yang main-main, saya gigit sendiri, akan saya gigit sendiri," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement