Kamis 08 Aug 2024 17:01 WIB

Nagasaki Tolak Undang Israel untuk Peringati Bom Atom, Negara Barat Ngambek

Wali Kota Nagasaki sebelumnya mendesak gencatan senjata di Gaza.

Walikota Nagasaki Shiro Suzuki (kanan) mengheningkan cipta saat upacara peringatan 78 tahun bom atom di Nagasaki, Jepang selatan Rabu, 9 Agustus 2023.
Foto:

Keputusan Kedubes AS di Jepang menolak hadir di Nagasaki tersebut langsung memicu reaksi. Sejumlah pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di luar misi diplomatik Washington di Tokyo untuk memprotes penolakan AS. Video yang diposting di platform media sosial X menunjukkan pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina dan anti-Israel dan polisi menghentikan mereka mendekati gedung kedutaan.

Sambil membawa bendera Palestina tiga warna, para pengunjuk rasa terdengar meneriakkan “Bebaskan Gaza”, “Tidak, Tidak untuk penjajahan”, dan “Iya untuk pembebasan” dalam video yang diposting oleh aktivis perdamaian Thoton Akimoto, yang vokal menentang invasi Israel ke Gaza.

Video lain yang diposting oleh @kojiskojis menunjukkan para pengunjuk rasa membawa spanduk dan plakat bertuliskan slogan-slogan anti-Israel. Sebuah video yang diposting di akun yang sama menunjukkan para pengunjuk rasa berkumpul di luar Kedutaan Besar Inggris di Tokyo dan mengibarkan slogan-slogan pro-Palestina.

Sedangkan kelompok hak-hak sipil di AS berterima kasih kepada Nagasaki karena tidak mengundang perwakilan negara yang tidak mematuhi perjanjian antisenjata nuklir, ‘walaupun memiliki senjata nuklir’. Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), organisasi advokasi dan hak-hak sipil Muslim terbesar di AS, hari ini mengecam keputusan duta besar AS untuk Jepang yang menolak undangan menghadiri upacara peringatan perdamaian tahunan di Nagasaki.

Bulan lalu, CAIR bergabung dengan seruan internasional agar kota Hiroshima tidak mengundang Israel dari peringatan tahunan bom atom tahun 1945 sehubungan dengan genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

“Daripada membela pemerintahan sayap kanan yang melakukan genosida, perwakilan negara kita di seluruh dunia harus menganut standar universal hak asasi manusia dan kemanusiaan yang tidak mengecualikan rakyat Palestina. Kami berterima kasih kepada kota Nagasaki karena tidak mengundang perwakilan negara yang saat ini terlibat dalam genosida dan tidak mematuhi Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir, meskipun memiliki senjata nuklir,” bunyi pernyataan CAIR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement