Kamis 08 Aug 2024 13:32 WIB

Tetangga Ungkap Nur Sudah Makan Kucing Sejak 10 Tahun Lalu

Warga kos pernah melihat Nur sedang memasak kucing.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Suasana area kos-kosan milik NY (63 tahun), pelaku pemakan kucing di Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/8/2024). Polisi telah memasang garis dilarang melintas.
Foto:

 

Terkait penyakit diabetes yang diderita Nur, NA mengonfirmasi hal tersebut. "Dia diabetes sejak awal (saya kos) di sini. Sering minta tolong beli tes gula darah," ungkapnya. 

 

Sepuluh tahun

 

Dalam video yang viral di media sosial, Nur mengaku mengonsumsi daging kucing untuk mengobati penyakit diabetesnya. Nur menyebut perlu mengonsumsi daging. Namun karena tidak punya uang, dia akhirnya mengonsumsi daging kucing. 

 

NA mengatakan, harga sewa kosnya per bulan yakni Rp200 ribu. Karena terdapat lima kamar kos yang terisi, Nur bisa mendapatkan Rp1 juta per bulannya. NA mengungkapkan dia dan teman-teman kosnya berencana pindah secepatnya dari kos-kosan milik Nur.  

 

Tak jauh dari kos-kosan milik Nur, terdapat sebuah warung makan milik Sutiyatun (45 tahun). Sutiyatun mengungkapkan sudah cukup lama mengetahui tabiat Nur mengonsumsi daging kucing. "Kalau Ibu itu sudah tahu dari 10 tahun yang lalu," katanya ketika diwawancara di lokasi. 

 

Sutiyatun mengaku menerima informasi itu dari para penyewa kamar kos milik Nur. "Ya yang nyeritain yang (menyewa) kos itu. Anak kos ya tahu, tapi diam," ujarnya. 

 

Seorang penyewa kos pernah bercerita kepada Sutiyatun bahwa dia melihat Nur membunuh kucing. Tapi penyewa kos tersebut tidak berani menegur Nur. "Anak kos kan takut. Takutnya dia dibantai juga toh," katanya. 

 

Penyewa kos yang menceritakan pengalamannya menyaksikan Nur membunuh kucing kemudian memutuskan pindah. Menurut Sutiyatun, sejak bertahun-tahun lalu tidak ada yang berani menegur Nur. "Enggak ada yang berani. Jadi dibarin," ujar Sutiyatun. 

 

Meski sudah 15 tahun berjualan di daerah tersebut, Nur mengaku tidak terlalu dekat dengan pelaku. Dalam kesehariannya, Nur juga jarang menyapa tetangga-tetangga ketika berjalan kaki di daerah itu. "Kalau jalan ngucluk gitu loh. Enggak pernah nanya orang," ucap Zayitun.

 

Kendati demikian, jika diajak berbincang baik-baik, Nur juga akan menanggapi dengan baik. Menurut Sutiyatun, Nur bukan warga asli Sekaran. Sepengetahuannya, Nur berasal dari Delanggu, Klaten, Jateng. 

 

"Dia (Nur) punya rumah di Boja (Kendal) juga waktu masih berkeluarga, waktu masih punya istri. Kan itu pisah sama istri katanya. Terus punya anak dua. Tapi anaknya hidupnya di Klaten atau di mana tidak tahu. Terus istrinya guru di Boja," ungkap Sutiyatun. 

 

Saat ini Nur masih diamankan di Polrestabes Semarang. Sebelumnya Polsek Gunungpati juga sempat meminta keterangan Nur. "Kita klarifikasi secara lisan dan yang bersangkutan bilang mengakui sudah mengkonsumsi daging kucing berkali-kali," kata Kapolsek Gunungpati Kompol Agung Raharjo, Rabu (7/8/2024). 

 

Dia menambahkan, NY memakan daging kucing atas dasar alasan kesehatan. "Informasi yang bersangkutan (memakan daging kucing) untuk menuruntkan kadar gula. Yang bersangkutan sakit diabetes," ucap Agung.

 

Selain NY, Polsek Gunungpati pun meminta keterangan dari tiga penghuni kos. Saat ini pendalaman masih dilakukan. Menurut Agung, tim Inafis Polrestabes Semarang juga sudah sempat mendatangi kos-kosan milik NY. Mereka membawa sejumlah barang seperti tulang kucing, alat penanak nasi, palu, dan sabit. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement