Kamis 08 Aug 2024 03:07 WIB

Jelang Serangan Iran, Warga Israel Berlatih Ritual Sapi Merah di Depan Masjid Al-Aqsa

Dalam kepercayaan Yahudi ritual Sapi Merah sebagai awal dari dibangunnya Kuil Ketiga.

Ritual pengurbanan sapi merah.
Foto:

Pengamat Timur Tengah, Smith Alhadar menilai ritual penyembelihan Sapi Merah sengaja dihidupkan oleh kaum fanatik Yahudi untuk untuk mengklaim kompleks Masjidil Aqsa adalah milik mereka. Alhadar menjelaskan kompleks Masjid al-Aqsa (haram al-syarif) yang dikenal juga sebagai Bukit Bait Suci atau Temple Mount memang dulunya merupakan kuil Yahudi yang untuk pertama kalinya dibangun oleh Raja Solomon (Nabi Sulaiman). Namun, sejak tentara Romawi menghancurkan kuil itu pd tahun 70 M, orang Yahudi tidak lagi menjadikan haram al-syarif tempat ibadah, termasuk penyembilahan Sapi Merah.

"Sejak 70 M itu di mana mayoritas orangg Yahudi melakukan eksodus, satu-dua orang Yahudi yang tersisa atau mereka yang datang untuk berziarah sudah puas dengan berdoa/sembahyang di depan tembok kuil yang masih tersisa, yang dikenal sebagai Tembok Ratapan," jelasnya kepada Republika, beberapa waktu lalu.

Itu sebabnya, kata Alhadar, dalam perjanjian perdamaian dengan Yordania pada 1994, Israel setuju menyerahkan pengelolaan haram al-syarif kepada Yordania. Dan kaum Yahudi tidak boleh memasuki kompleks itu untuk beribadah atau melakukan upacara keagamaan apapun. Orang Yahudi dibolehkan memasuki kompleks hanya untuk sekadar mengunjungi.

Namun, Alhadar melihat belakangan ini semakin sering kaum Yahudi fanatik dengan pengawalan aparat Israel mengunjungi kompleks suci umat Islam itu untuk ritual keagamaan. Oleh sebab itu, menurut Alhadar, sangat masuk akal jika ada yang menduga kunjungan para Yahudi itu bertujuan menganeksasi kompleks itu untuk jangka panjang.

"Dan ini sejalan dengan pandangan para Zionis yang hendak melakukan Yahudinisasi Yerusalem Timur dengan cara menghancurkan haram al-syarif yang nanti di atas puingnya dibangun kembali Temple Mount," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement