Senin 05 Aug 2024 08:35 WIB

KKB Sesumbar Bebaskan Pilot Air, Aparat RI tak Percaya, Sebut Cuma Propaganda Saja

KKB telah berulangkali menyatakan akan bebaskan pilot Susi Air.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali merilis nasib dan keberadaan pilot Susi Air Philip Mark Marthens, Jumat (12/4/2024).
Foto: dok. TPNPB-OPM
Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali merilis nasib dan keberadaan pilot Susi Air Philip Mark Marthens, Jumat (12/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Aparat keamanan Indonesia menanggapi dingin pernyataan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB - OPM) perihal pembebasan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Marthens yang hingga kini dalam penyanderaan. Operasi Damai Cartenz menilai penyampaian TPNPB - OPM tersebut cuma kebohongan dan propaganda yang terus diulang-ulang oleh kelompok bersenjata Papua Merdeka itu.

“Bahwa itu cuma propaganda KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata-OPM) saja,”  kata Kasatgas Humas Damai Cartenz Komisaris Besar (Kombes) Bayu Suseno saat dihubungi Republika dari Jakarta, Ahad (4/8/2024).

Baca Juga

Bayu mengatakan, penyampaian separatis bersenjata untuk membebaskan Kapten Philip bukan sekali ini saja disampaikan. Dalam catatannya, selama Kapten Philip dalam penyanderaan oleh kelompok bersenjata Egianus Kogeya sejak Februari 2023 lalu, sedikitnya dua kali separatis menyampaikan akan membebaskan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu.

Kombes Bayu meniali, penyampain akan membebaskan Kapten Philip pernah disampaikan kelompok Egianus Kogeya pada Januari 2024 lalu. Penyampaian serupa, kata Bayu, juga pernah disampaikan pada Februari 2024. Penyampaian akan membebaskan Kapten Philip, pun kata Kombes Bayu pernah disampaikan pada tahun lalu.

“Sejak tahun lalu kan mereka sampaikan mau melepas. Nyatanya, mana?,” ujar Kombes Bayu. Karena tak ada satupun komitmen separatis yang ditepati, kata Bayu, masyarakat agar tak perlu percaya pada kelompok Papua Merdeka itu. 

“Mereka itu penjahat, melakukan propaganda itu sudah biasa mereka lakukan,” begitu ujar Bayu. S

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement