Ahad 04 Aug 2024 10:23 WIB

Ayah Imane Khelif Buktikan Anaknya Seorang Wanita dan Yakin akan Raih Emas Atas Izin Allah

Kepada media Prancis, Omar Khelif menunjukkan akta kelahiran Imane sebagai wanita.

Petinju Aljazair Imane Khelif merayakan kemenangan atas Luca Anna Hamori dari Hungaria pada perempat final tinju kelas welter 66 kg wanita di Olimpiade Paris.
Foto: AP Photo/John Locher
Petinju Aljazair Imane Khelif merayakan kemenangan atas Luca Anna Hamori dari Hungaria pada perempat final tinju kelas welter 66 kg wanita di Olimpiade Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, ALJIR -- Omar Khelif, ayah dari petinju Aljzair, Imane Khelif yang kini tengah menjadi perbincangan di Olimpiade Paris 2024, buka suara soal jenis kelamin anaknya. Omar menegaskan bahwa anaknya adalah seorang wanita sejak lahir pada 1999 silam.

"Anak saya adalah seorang wanita, dia dibesarkan sebagai wanita, wanita yang kuat. Saya membesarkannya agar bekerja keras dan memiliki etos kerja disiplin. Dia memiliki kemauan yang keras dalam bekerja," ujar Omar dalam wawancara dengan Abaca Press dilansir BFM TV, Sabtu (3/8/2024).

Baca Juga

Dalam wawancara itu, Omar menunjukkan bukti-bukti dokumen bahwa Imane Khelif terlahir sebagai wanita. Dokumen yang sepertinya adalah akta kelahiran itu ditunjukkan kepada wartawan yang mewawancarainya.

"Ini adalah catatan keluarga. Dia lahir pada 2 Mei 1999. Imane Khelif adalah seorang wanita. Ini tertulis di sini bahwa dia adalah seorang wanita. Lihat dokumen ini. ini tidak bohong dan terdaftar pada 1999," kata Omar, menegaskan.

Mengomentari polemik di Olimpiade Paris, Omar mengatakan, bahwa petinju asal Italia yang menangis usai dikalahkan anaknya, tidak bisa mengalahkan Imane karena putrinya lebih kuat dan lebih tangguh. 

"Mereka yang berbohong dan berkampanye menyerang anak saya adalah musuh Allah. Dokumen ini didaftarkan pada 1999 pada hari dia lahir," ujarnya.

Omar menegaskan, Imane adalah contoh dari seorang wanita Aljazair. "Atas izin Allah SWT dia akan membanggakan kami dengan medali emas dan mengibarkan bendera (Aljazair) di Paris. Itu sudah menjadi tujuan kami dari awal."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement