4. Hassan Tehrani Moghaddam
Hassan Tehrani Moghaddam termasuk di antara 17 anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran yang tewas dalam ledakan di Teheran pada November 2011.
Moghaddam digambarkan sebagai “arsitek” program rudal Iran, dan berperan penting dalam mengembangkan unit artileri dan rudal. Ayatollah Ali Khamanei termasuk di antara mereka yang menghadiri pemakamannya.
Iran secara resmi menggambarkan peristiwa itu sebagai “kecelakaan” selama pengiriman amunisi rutin.
Sebuah sumber yang memiliki hubungan dekat dengan pihak berwenang Iran mengatakan kepada The Guardian bahwa operasi tersebut dilakukan oleh Mossad. Majalah Time juga mengutip sumber intelijen barat yang menyatakan bahwa Mossad bertanggung jawab.
Teheran menepis laporan tersebut, dan kepala staf angkatan bersenjata menyatakan bahwa “insiden dan ledakan baru-baru ini tidak ada hubungannya dengan Israel atau Amerika”. Israel tidak membenarkan atau menyangkal keterlibatannya.
5. Mustafa Ahmadi-Roshan
Pada bulan Januari 2012, Mostafa Ahmadi Roshan menjadi ilmuwan Iran terbaru yang dibunuh.
Seorang pengendara sepeda motor sekali lagi digunakan dalam pembunuhan tersebut, mendekati mobil Roshan dan memasang bom magnet yang membunuh ilmuwan dan sopirnya.
Roshan adalah seorang profesor di sebuah universitas teknik di Teheran dan pengawas departemen di pabrik pengayaan uranium Natanz.
Wakil presiden saat itu, Mohammad Reza Rahimi, menyalahkan agen-agen Israel atas serangan tersebut.
6. Abdullah Ahmad Abdullah
The New York Times melaporkan pada November 2020 bahwa wakil pemimpin al-Qaeda Abdullah Ahmed Abdullah telah dibunuh oleh agen Israel di Teheran tiga bulan sebelumnya.
Abdullah, juga dikenal sebagai Abu Muhammad al-Masri, diduga dibunuh oleh dua agen Israel yang mengendarai sepeda motor, atas permintaan Amerika Serikat.
Miriam, janda dari putra Osama bin Laden, Hamzah, dan putri Abdullah, juga terbunuh, menurut sumber intelijen AS yang berbicara kepada New York Times.
Abdullah telah didakwa di Amerika Serikat atas pemboman kedutaan besarnya di Tanzania dan Kenya pada tahun 1998. Iran, Israel dan AS tidak secara terbuka mengakui pembunuhan tersebut.