REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persiapan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) yang akan bertugas untuk pertama kalinya pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) di Ibu Kota Nusantara semakin matang. Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo, Usman Kansong, mengatakan upacara bendera HUT ke-79 Kemerdekaan RI adalah tonggak sejarah perpindahan ibu kota negara ke Nusantara.
"Selain itu juga menjai tonggak sejarah bagi penyempurnaan dari sisi infrastruktur IKN,” kata Usman saat konferensi pers Kesiapan BPIP dan Calon Paskibraka Menyambut Upacara Bendera HUT Ke-79 Kemerdekaan RI di IKN secara daring.
Usman menjelaskan upacara ini merupakan salah satu bagian penting dari perjalanan pembangunan IKN yang masih terus berjalan untuk disempurnakan. IKN merupakan proyek jangka panjang hingga tahun 2045. "Jadi jangan dibayangkan bahwa semuanya sudah siap ketika upacara bendera nanti,” ujanya.
Kominfo selaku pengampu government public relation bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), bersinergi menyampaikan perkembangan persiapan upacara tersebut. Sementara, Paskibraka merupakan salah satu elemen penting dalam persiapan upacara tanggal 17 Agustus mendatang di IKN.
Wakil Kepala BPIP, Rima Agristina, menjelaskan Calon Paskibraka (Capaska) disiapkan melalui serangkaian tahapan. Para Capaska merupakan perwakilan putra-putri terbaik dari 38 provinsi, yang diseleksi sejak Januari.
Seleksi telah dilakukan berjenjang dari kabupaten-kota, kemudian tahap provinsi. BPIP juga melakukan tes kesehatan, tes fisik, wawancara, kepribadian, hingga psikotes. "Semuanya dilaksanakan dengan lengkap memastikan mereka siap secara fisik dan mental dengan amanah yang besar, mewakili putra-putri bangsa dalam memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI,” ujar Rima.
Lebih lanjut Rima menjelaskan tahapan pelatihan yang dilakukan oleh Capaska. Saat ini, sebanyak 76 Capaska, 38 putra dan 38 putri dari tiap provinsi mengikuti tahap pendidikan dan pelatihan (diklat) tingkat pusat di di Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur. Pemusatan diklat Capaska menerapkan Sistem Desa Bahagia, yaitu pendekatan yang menggambarkan kehidupan Desa Bahagia, yakni miniatur Indonesia yang setiap warganya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu Capaska perwakilan Provinsi Maluku Utara, Fifandra Ardiansyah, menyampaikan antusiasnya yang terpilih mewakili daerahnya dan mengikuti pelatihan. “Bersyukur dan sangat senang bisa bertemu dengan teman-teman sebangsa dari Sabang sampai Merauke, dan saling bertoleransi. Hal ini membuat saya bersemangat untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik, mempersiapkan fisik dan juga mental,” kata Fifandra.
Pemusatan diklat Capaska mencakup pembelajaran aktif, pelatihan, dan pengasuhan. Pembelajaran aktif telah selesai dilaksanakan, meliputi pembekalan Ideologi Pancasila yang disampaikan oleh tokoh-tokoh BPIP dan pembekalan nilai-nilai kebangsaan. Saat ini, pelatihan telah mencapai tahap baris-berbaris, formasi upacara, serta praktik pengibaran bendera.
Setelah mengikuti proses pelatihan, Capaska akan dikukuhkan sebagai Paskibraka pada 9 Agustus mendatang. Kemudian, Paskibraka akan berangkat ke Nusantara untuk melakukan berbagai persiapan.