Rabu 24 Jul 2024 16:23 WIB

Elon Musk Pastikan Layanan Internet Starlink Sudah Aktif di Suatu Rumah Sakit di Gaza

PBB membutuhkan terminal Starlink untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan di Gaza.

Warga Palestina berjalan melintasi puing-puing rumah yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis, Jalur Gaza, Senin (22/7/2024). Ribuan warga di Khan Younis melarikan diri dari serangan udara dan operasi militer Israel. Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan serangan Israel ke Khan Younis, selatan Jalur Gaza tersebut menewaskan 70 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga Palestina berjalan melintasi puing-puing rumah yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis, Jalur Gaza, Senin (22/7/2024). Ribuan warga di Khan Younis melarikan diri dari serangan udara dan operasi militer Israel. Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan serangan Israel ke Khan Younis, selatan Jalur Gaza tersebut menewaskan 70 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Miliarder Amerika Serikat, Elon Musk pada Selasa menyampaikan melalui media sosial X bahwa layanan internet Starlink kini aktif di suatu rumah sakit di Jalur Gaza. Pada awal Juli 2024, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Israel sedang membahas penempatan sistem Starlink dari SpaceX milik Elon Musk untuk meningkatkan keamanan pekerja bantuan di Gaza di tengah serangan udara Israel di wilayah tersebut.

PBB memberi tahu Israel bahwa mereka membutuhkan terminal Starlink untuk melanjutkan distribusi bantuan ke Jalur Gaza. Israel telah melakukan operasi militer di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan ke wilayahnya oleh kelompok gerakan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023. PBB memperingatkan Israel pada Juni bahwa serangan yang terus berlanjut dan pembatasan akses kemanusiaan telah semakin mengurangi aliran bantuan ke Gaza. 

Baca Juga

 

 

sumber : Antara, Sputnik-OANA, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement