Senin 22 Jul 2024 07:37 WIB

Jakarta Bhayangkara Presisi Raja Proliga 2024, Runtuhkan Dua Tahun Dominasi Jakarta Lavani

Jakarta Bhayangkara Presisi juara setelah mengalahkan Jakarta LavAni di final.

Tim bola voli putra Jakarta Bhayangkara Presisi keluar sebagai juara PLN Mobile Proliga 2024.
Foto: Instagram Jakarta Bhayangkara Presisi.
Tim bola voli putra Jakarta Bhayangkara Presisi keluar sebagai juara PLN Mobile Proliga 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim bola voli putra Jakarta Bhayangkara Presisi keluar sebagai juara PLN Mobile Proliga 2024, usai membungkam juara bertahan Jakarta LavAni 3-1 (28-30, 25-22, 25-22, dan 25-23) pada partai final yang berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta, Ahad (21/7/2024) malam.

Jakarta Bhayangkara Presisi memulai set awal dengan begitu tenang memanfaatkan sejumlah kesalahan servis dari Jakarta LavAni. Jakarta Bhayangkata Presisi unggul 6-4. Kedua tim bermain saling kejar mengejar poin hingga Jakarta LavAni mampu unggul satu poin 15-14.

Baca Juga

Aksi dari Renan Buiatti membawa Jakarta LavAni memperlebar keunggulan menjadi 18-15. Kedua tim saling kejar mengejar poin hingga kedudukan imbang 24-24.

Jakarta LavAni tak mampu membendung spike-spike yang dilancarkan oleh Noumory Keita, sementara Jakarta Bhayangkara Presisi menemui kegagalan saat berhadapan dengan pukulan dari Renan Buiatti. Jakarta LavAni menutup set pertama dengan kemenangan 30-28.

Di set kedua, kedua tim bermain saling terbuka dan berbalas serangan satu sama lain hingga poin saling kejar mengejar. Jakarta Bhayangkara Presisi mampu unggul tiga poin 12-8.

Jakarta LavAni terus menekan melalui Renan Buiatti dan mampu menyamakan kedudukan 19-19. Namun permainan tenang dari Jakarta Bhayangkara Presisi membuat set kedua menjadi milik mereka usai unggul 25-22.

Bermain di set ketiga, Jakarta Bhayangkara Presisi terus menekan Jakarta LavAni. Dengan memanfaatkan kesalahan servis dari Jakarta LavAni, Jakarta Bhayangkara Presisi mampu unggul lima poin, 10-5.

Noumory Keita seakan tak dapat dibendung oleh middle blocker dari Jakarta LavAni dan mempertahankan kemenangan di set ketiga dengan 25-22.

Dalam kondisi tertinggal dua set, Jakarta LavAni langsung tancap gas melalui aksi yang ditunjukkan Farhan Halim dan Renan Buiatti dengan meraih lima poin berturut-turut untuk unggul 8-6.

Jakarta LavAni mampu menjaga keunggulan hingga lima poin di pertengahan set dengan skor 15-10. Namun Jakarta Bhayangkara Presisi lagi-lagi memanfaatkan serve error yang ditunjukkan pemain Jakarta LavAni dan mencatatkan empat poin berturut-turut untuk membalikkan keadaan 20-19.

Kejar mengejar poin terus terjadi di penghujung laga, namun Jakarta Bhayangkara Presisi mampu mengunci set keempat dengan kemenangan 25-23.

Dengan kemenangan ini, membuat Jakarta Bhayangkara Presisi sukses membalaskan dendam di dua partai final sebelumnya, usai takluk dua kali berturut-turut atas Jakarta LavAni.

Dengan nama Surabaya Bhayangkara Samator, Jakarta Bhayangkara Presisi meraih gelar juara Proliga dua kali. Tambahan gelar juara Proliga musim ini, maka membuat Jakarta Bhayangkara Presisi mengamankan tiga gelar sepanjang sejarah.

Sedangkan ini menjadi kekalahan perdana Jakarta LavAni di babak final, usai mencatatkan dua kemenangan dari tiga babak final di tiga musim berturut-turut. Kekalahan ini juga memupus harapan tim asuhan Nicholas Vives tersebut untuk mencatat sejarah sebagai tim pertama yang juara tiga kali berturut-turut.

Pelatih Jakarta Bhayangkara Presisi Reidel Toiran menyatakan menjuarai kompetisi sebagai pelatih lebih sulit dibandingkan dengan menjuarai kompetisi sebagai pemain.

"Kalau pelatih lebih pusing. Kalau pemain tinggal main maksimal, cuma kalau pelatih agak bingung. Ini pengalaman baru, dua tahun aku bilang, banyak belajar. Di tahun kemarin, tahun ini, terima kasih dikasih kesempatan dan aku bisa bayar dengan maksimalkan performa kita," kata Reidel dalam konferensi pers selepas laga.

Reidel sempat mencicipi gelar juara Proliga sebagai pemain saat memperkuat Surabaya Samator.

Dia mengaku tim asuhannya kurang maksimal saat tampil pada awal kompetisi, tapi berkat evaluasi oleh tim pelatih setiap Minggu, performa Nizar Zulfikar dan kawan-kawan kian impresif hingga menyabet gelar juara.

"Kami udah tambahkan evaluasi, ada salah pasti ada, cuma anak-anak sampai final ini masih terima semua masukan, masih memaksimalkan untuk target kita," kata pelatih terbaik Proliga 2024 itu.

Reidel berterima kasih banyak kepada manajer dan seluruh pihak yang terlibat dalam internal Jakarta Bhayangkara Presisi yang masih mempercayainya melakukan perubahan selama musim kompetisi ini.

"Aku terima kasih banyak kepada atlet karena kita lewat hasil dari atlet. Kita pelatih bisa kasih tahu atau situasi atau taktik, cuma atlet yang atlet yang menerapkannya di lapangan," ujar pelatih asal Kuba tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Valko Volleyball Media (@valkomedia_)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement