REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bakal calon wali kota Bogor, Sendi Fardiansyah, mengatakan, 1 Muharram merupakan momentu untuk hijrah. Meninggalkan yang buruk menuju ke hal baik.
“Bahwa 1 Muharam itu sebaiknya bermakna luas. Bukan sekedar diperingati, tapi dimaknai sebagai momen yang mengingatkan kita untuk hijrah. Tepatnya, hijrah dari segala sikap kita yang buruk menjadi baik. Dan hijrah dari kotor ke bersih,” kata Sendi, dalam siaran pers, Ahad (7/7/2024).
Salah satu bentuk dan wujud dari makna hijrah itu, menurut dia, dengan melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan. Jangan dibiarkan lingkungan menjadi kumuh dan kotor. Karena efek dari itu adalah pada kesehatan kita juga.
Hal itu dia sampaikan saat memperingati Tahun Baru Islam, 1 Muharam 1446 H di kampung Kartamaya, Margasari, Kota Bogor, Ahad (7/7/2024). Usai memberikan sambutan, Sendi langsung bergabung dengan ratusan warga untuk melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan.
Salah satu lokasi yang menjadi fokus kegiatan tersebut adalah area Mushola Tegal Harendong. Mereka tampak bersemangat membersihkan lokasi tersebut dengan berbagai peralatan seperti cangkul, parang, pengangkut sampah, ember dan lain-lain.
“Kegiatan kebersamaan seperti ini harus selalu kita rawat. Saya senang sekali, saat melihat warga suka rela membersihkan lingkungan dari segala jenis kotoran seperti sampah. Begitu juga saat membersihkan Mushola dengan sapu dan kain pel,” kata Sendi, dalam siaran persnya.
Dijelaskan Sendi, kegiatan yang dilakukannya bersama warga itu, selain dalam rangka peringatan Tahun Baru Islam, juga dalam rangka menyongsong visi dan misi program yang sedang dirancangnya, yaitu menuju Bogor Hepi.
Kata Hepi, menurut Sendi, berarti bahagia. Dalam arti yang lain, kedepan, dirinya punya tanggungjawab untuk membuat warga Bogor hepi. Salah satunya, dengan membangun kota Bogor lewat lingkungan yang bersih, transportasi yang baik dan warga yang sehat dengan berbagai kebijakan pemerintah kota.
“Kira-kira, itulah, antara lain, yang menjadikan dirinya memutuskan untuk maju sebagai calon walikota Bogor. Melalui berbagai kegiatan turun menyapa rakyat, saya makin tahu apa yang seharusnya dilakukan pada saat saya dipercaya rakyat menjadi walikota Bogor,” tegasnya.
Usai melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan, Sendi pun diundang warga untuk makan bersama. Tapi, kali ini, Sendi diajak warga melahap makan yang sudah disajikannya di atas daun pisang dengan nasi liwet khas Bogor.
“Saya rindu, sudah lama tak makan bersama diatas daun pisang. Dari hati paling dalam, saya ucapkan terimakasih kepada seluruh warga atas keikhlasannya mengundang saya kesini dan makan bersama,” ungkapnya.