REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebelum bergabung dengan PNM Mekaar, Fahira Ningkeula adalah seorang atlet dan pelatih di perguruan bela diri Silat Garuda Emas di Ambon. Saat ini ia membawa semangat juang silatnya untuk membantu ibu-ibu prasejahtera, dengan menjadi account officer (AO) di PNM Mekaar Ambon.
Di usianya yang baru menginjak 26 tahun, Fahira ingin membawa kekuatannya di arena pertandingan ke dunia kerja dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. “Bekerja di PNM Mekaar tidak selalu mudah. Ada tantangan yang harus saya hadapi, termasuk kendala saat penagihan angsuran kelompok dan menghadapi karakter nasabah yang beragam,” kata Fahira dalam siaran pers PNM, Sabtu (6/7/2024).
Meskipun demikian, Fahira mengaku selalu berusaha semangat dan sabar. Baginya, ini bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan hati untuk membantu para ibu pra-sejahtera di Ambon membuka usaha dengan modal pinjaman dari PNM Mekaar.
Fahira merasa bangga dan bahagia ketika melihat para ibu yang ia bantu dapat mengembangkan usaha mereka. Keberhasilan mereka adalah sumber semangat bagi Fahira untuk terus bekerja keras.
"Melalui PNM, saya bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama para ibu yang membutuhkan dukungan untuk mandiri secara ekonomi," ungkap Fahira.
Meski berkecimpung di PNM Mekaar, di hari-hari liburnya, Fahira tetap setia mengembangkan bakat dan kecintaannya pada pencak silat. Ia melatih anak-anak di sekitar rumahnya. Ia membagi ilmu dan semangat juangnya kepada generasi muda. “Lewat olahraga, saya bisa berbagi nilai-nilai disiplin dan keberanian kepada anak-anak,” tambahnya.
Fahira Ningkeula mengatakan kesibukan pekerjaan tidak menghalangi seseorang untuk mengembangkan bakat dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitarnya. Dengan semangat dan kerja keras, segala tantangan bisa dihadapi.
Sebagai seorang AO di PNM Mekaar dan pelatih pencak silat, Fahira menginspirasi banyak orang. Kisahnya adalah cerminan dari semangat juang dan komitmen untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik.