Senin 01 Jul 2024 17:34 WIB

Tak Hanya Handal Bidang Teknologi, Dosen Universitas BSI Kreatif Olah Minyak Jelantah Jadi

Limbah minyak jelantah dapat dimanfaatkan dengan baik.

Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang diketuai oleh Siti Masripah dengan anggota Indah Purwandani dan Ety Murhayaty beserta mahasiswa.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang diketuai oleh Siti Masripah dengan anggota Indah Purwandani dan Ety Murhayaty beserta mahasiswa.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tim Hibah Pengabdian Masyarakat Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang diketuai oleh Siti Masripah dengan anggota Indah Purwandani dan Ety Murhayaty beserta mahasiswa. Kelompok pengabdian masyarakat yang menerima hibah ini mengambil skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM) yang berjudul Green Economy untuk meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dengan Pengelolaan Limbah Sampah Rumah Tangga Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada Bank Sampah 3G (Go Freen Greenery).

Kelompok Hibah Pengabdian Masyarakat Pendanaan BOPTN Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dosen Vokasi Tahun Anggaran 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi ini, sukses mengadakan pelatihan selama dua hari untuk Pengolahan Minyak Jelantah (Mijel). Pelatihan diadakan pada Sabtu 15 Juni 2024, lalu. Dipandu oleh Kunindya, selaku penggiat kerajinan dari barang-barang bekas atau sampah-sampah yang tidak digunakan.

Baca Juga

Siti Masripah sebagai ketua menyampaikan minyak jelantah ini diolah menjadi lilin, dalam pembuatan pembuatan lilin dari minyak jelantah, membutuhkan bahan-bahan yakni minyak jelantah, stearic atau parafin. “Dalam membuat minya jelantah menjadi lilim ini dibutuh 500 ml minyak jelantah, stearic atau parafin dengan perbandingan jika menggunakan stearic: minyak jelantah (1 : 3) jika menggunakan parafin: minyak jelantah (2:1),” kata Siti dalam rilis yang diterima, Senin (30/6/2024).

Sementara itu, Kunindya selaku penggiat kerajinan dari barang-barang bekas yang bertindak sebagai tutor pelatihan menjelaskan cara pembuatan minyak jelantah. “Panaskan minyak jelantah di atas api kecil, campurkan stearic, aduk sampai stearic larut. Lalu, matikan kompor, masukan pewarna berbahan dasar lilin (dapat menggunakan crayon yang dipotong-potong kecil, masukan aromaterapi/pewangi, tuang larutan kedalam cetakan lilin yang sudah diberi sumbu. Selanjutnya, biarkan mengeras selama 4-6 jam, lilin siap digunakan,” jelasnya.

Kegiatan terlaksana sampai pembuatan lilin selesai dan hasilnya dapat dilihat oleh peserta. Semoga peserta dapat mencoba di rumah, karena sangat mudah dalam membuat lilin dari bahan minyak jelantah. Sehingga limbah-limbah minyak jelantah dapat dimanfaatkan dengan baik, dan dapat menjaga lingkungan hidup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement