Ahad 30 Jun 2024 05:21 WIB

Iran Janjikan Perang Pemusnahan Israel Jika Lebanon Diserang

Liga Arab mencabut status Hizbullah sebagai kelompok teroris.

Pejuang kelompok militan Lebanon Hizbullah melakukan latihan di desa Aaramta di Distrik Jezzine, Lebanon selatan, Minggu, 21 Mei 2023.
Foto:

Asisten sekretaris jenderal Liga Arab mengatakan organisasi tersebut tidak lagi menyebut Hizbullah sebagai “organisasi teroris,” lapor Anadolu Agency

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi di Saluran Berita Al-Qahirah Mesir sehari setelah ia mengakhiri kunjungannya ke Beirut, Hossam Zaki berkata, “Negara-negara anggota liga sepakat bahwa label Hizbullah sebagai organisasi teroris tidak boleh lagi digunakan.”

Pada 11 Maret 2016, Liga Arab mengklasifikasikan Hizbullah sebagai “organisasi teroris,” dengan keberatan dari Lebanon dan Irak, dan menyerukan agar mereka “berhenti mempromosikan ekstremisme dan sektarianisme, menahan diri untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri suatu negara, dan menahan segala bentuk tindakan yang melanggar hukum.” dukungan terhadap terorisme dan teroris di wilayah ini”.

Klasifikasi tersebut terjadi tak lama setelah negara-negara Dewan Kerjasama Teluk menetapkan Hizbullah Lebanon sebagai organisasi teroris pada 2 Maret 2016.

Pada Jumat, harian Lebanon Al-Akhbar melaporkan bahwa Zaki mengunjungi Beirut dan mengadakan pertemuan dengan Muhammad Raad, kepala blok Loyalitas kepada Perlawanan yang berafiliasi dengan Hizbullah. Ini menandai kontak pertama antara Liga Arab dan Hizbullah dalam lebih dari satu dekade.

photo
Para pengunjuk rasa Iran meneriakkan slogan-slogan sambil mengibarkan bendera nasional mereka dan kelompok militan Hizbullah Lebanon serta bendera Palestina dalam unjuk rasa anti-Israel di Enqelab-e-Eslami (Revolusi Islam) Sq. di Teheran, Iran, Rabu, (18/10/2023). - (AP Photo/Vahid Salemi)

Kunjungan dan pernyataan Zaki bertepatan dengan meningkatnya kekhawatiran tentang potensi eskalasi antara Hizbullah dan Israel terkait perang di Gaza. Pengakuan ini bisa berdampak panjang saat terjadi perang terbuka nantinya. Negara-negara Arab tak lagi dilarang membantu Hizbullah karena entitas itu bukan lagi berstatus sebagai kelompok teror.

Sementara Arab Saudi telah meminta warganya di Lebanon untuk meninggalkan negara itu di tengah meningkatnya kekhawatiran atas perang habis-habisan antara Hizbullah dan Israel, menurut kantor berita Saudi SPA.

Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi telah mendesak warga Saudi untuk segera meninggalkan Lebanon, lapor kantor berita tersebut. Beberapa negara, baik di kawasan maupun di Barat, dalam beberapa hari terakhir telah menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement