Jumat 28 Jun 2024 16:55 WIB

Militer Hizbullah yang Diakui Komite Yahudi dan Potensi Perang Dahsyat Lawan Zionis Israel

Hizbullah mempunyai kemampuan militer yang mumpuni

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah (ilustrasi). Hizbullah mempunyai kemampuan militer yang mumpuni
Foto:

 

 

Guterres menyoroti banyaknya orang yang kehilangan nyawa serta maupun yang mengungsi karena rumah dan mata pencaharian mereka hancur.

Sekjen PBB juga menyinggung soal pasukan Israel yang menyerang beberapa kota di Lebanon selatan dengan ledakan hingga menyebabkan kebakaran hutan yang menyebar dan mengancam wilayah permukiman.

"Bahan peledak yang belum meledak dan sisa-sisa perang berserakan di wilayah itu," katanya.

Insiden semacam itu, ujarnya, "Menimbulkan ancaman tambahan bagi orang-orang di Israel dan Lebanon, dan bagi para personel PBB serta pekerja kemanusiaan."

Dia mendesak[pihak-pihak terkait untuk menerapkan secara penuh resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1701, segera menghentikan pertikaian, serta terus melindungi warga sipil.

"Anak-anak, jurnalis, dan pekerja medis tidak boleh menjadi sasaran," katanya.

Guterres menolak "solusi militer," yang dia katakan "hanya akan menyebabkan lebih banyak penderitaan, lebih banyak kehancuran bagi masyarakat di Lebanon dan Israel, serta lebih banyak potensi bencana bagi kawasan."

"Sudah saatnya bersikap rasional dan masuk akal," katanya, seraya mengingatkan bahwa pasukan perdamaian PBB di lapangan sedang berupaya meredam ketegangan dan membantu mencegah salah perhitungan.

Guterres menekankan, "Penghentian permusuhan dan perkembangan upaya menuju gencatan senjata permanen adalah satu-satunya solusi yang bertahan lama."

Dia menegaskan dukungan penuh PBB pada upaya diplomasi untuk mengakhiri kekerasan, memulihkan stabilitas, dan mencegah penderitaan rakyat lebih lanjut.

"Dan kami melakukannya sembari terus mendesak gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, pembebasan sandera segera dan tanpa syarat, serta upaya nyata untuk mencapai solusi dua negara," katanya, menambahkan.

Sementara itu di X, misi Iran untuk PBB memperingatkan Israel atas "keputusan yang tidak bijaksana" yang mendorong perang baru di kawasan tersebut.

"Tidak diragukan lagi, perang ini akan berakhir dengan menyisakan satu pecundang, yaitu rezim Zionis," tulis misi tersebut.

Iran menyebutkan Hizbullah "memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri dan Lebanon, mungkin waktu untuk menghancurkan diri sendiri dari rezim (Israel) yang tidak sah ini sudah tiba."

Situasi di perbatasan Israel-Lebanon semakin memburuk setelah dimulainya permusuhan antara Israel dan gerakan perlawanan pejuang Palestina Hamas pada Oktober 2023.

Tentara Israel dan pejuang Hizbullah Lebanon, yang mendukung pihak Palestina dalam konflik dengan Israel, secara rutin saling baku tembak melintasi perbatasan.

Sedangkan pada Selasa (18/6/2024), Israel mengatakan pihaknya menyetujui dan memvalidasi rencana operasional untuk serangan di Lebanon.

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel ketika Tel Aviv terus melancarkan serangan mematikannya di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 37.700 orang sejak Oktober menyusul serangan oleh kelompok Palestina Hamas.  

Sumber: AJC

photo
BUKTI GENOSIDA ISRAEL - (Republika)

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement