Rabu 26 Jun 2024 05:20 WIB

Inggris Kembali Jadi Singa Ompong, Ditahan Imbang Slovenia pada Laga Terakhir Grup C

Inggris juara Grup C Euro 2024, tapi hanya mencetak dua gol dari tiga laga.

Para pemain Slovenia merayakan hasil imbang tanpa gol melawan Inggris dalam laga terakhir Grup C Euro 2024 di Cologne, Rabu (26/6/2024) dini hari WIB. Hasil imbang ini mengantarkan Slovenia ke babak 16 besar Euro 2024.
Foto: AP Photo/Thanassis Stavrakis
Para pemain Slovenia merayakan hasil imbang tanpa gol melawan Inggris dalam laga terakhir Grup C Euro 2024 di Cologne, Rabu (26/6/2024) dini hari WIB. Hasil imbang ini mengantarkan Slovenia ke babak 16 besar Euro 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, COLOGNE -- Inggris kembali menjadi singa ompong dalam laga penyisihan Grup C. Tim Tiga Singa ditahan imbang Slovenia 0-0 di Stadion Cologne pada Rabu (26/6/2024) dini hari WIB.

Hasil ini memang cukup mengantarkan Inggris sebagai juara Grup C. Namun kredibilitas sebagai salah satu tim unggulan juara makin memudar setelah aksi pasukan Gareth Southgate dalam tiga laga di Grup C dengan hanya sekali menang dan dua kali imbang dengan hanya mampu mencetak dua gol.

Baca Juga

Di sisi lain, Slovenia mencetak sejarah lolos ke babak gugur Piala Eropa untuk pertama kalinya, yang memicu perayaan meriah di antara para penggemar mereka di Stadion Cologne.

Sementara peluit akhir memicu kegembiraan di jajaran Slovenia, banyak penggemar Inggris yang pergi sebelum pertandingan berakhir dan menunjukkan rasa frustrasi mereka dengan mencemooh para pemain.

Slovenia bertahan dengan sangat baik untuk mempertahankan hasil imbang yang berarti mereka finis dengan tiga poin. Nilai Slovenia sama dengan Denmark, juga jumlah memasukkan gol dan kebobolan. Namun Denmark lebih baik dalam catatan disiplin sehingga finis sebagai runner up Grup C, sementara Slovenia di posisi ketiga. Namun, selisih gol yang bagus cukup bagi Slovenia lolos sebagai salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik dan akan menghadapi juara Grup E.

Jalannya laga

Para penggemar Inggris bersuara lantang saat pertandingan dimulai pada malam yang lembap di tepi Sungai Rhine. Inggris tahu bahwa kemenangan akan menjamin mereka terhindar dari pertarungan lebih awal dengan negara-negara besar Eropa, Prancis, Jerman, Spanyol, dan Portugal. Namun para penggemar ini harus menyaksikan tim kesayangan mereka kepayahan menghadapi lawan yang bertahan rapat.

Bukayo Saka memang berhasil memasukkan bola ke gawang setelah 19 menit, tetapi Phil Foden berada dalam posisi offside sebelum melepaskan umpan silang rendah.

Inggris yang terlalu berhati-hati harus menunggu hingga menit ke-31 untuk mencatatkan upaya pertama mereka tepat sasaran. Kapten Harry Kane melepaskan tembakan yang mudah bagi kiper Jan Oblak.

Oblak juga waspada menghadapi tendangan bebas Foden, tetapi Slovenia, yang berusaha mencapai fase gugur turnamen besar untuk pertama kalinya, bermain relatif nyaman.

Kane hampir saja mengonversi umpan silang Kieran Trippier tepat sebelum turun minum, tetapi Slovenia juga menunjukkan ambisi dengan sundulan Benjamin Sesko yang lincah dan langsung mengarah ke kiper Jordan Pickford.

Gelandang Kobbie Mainoo tampil di awal babak kedua menggantikan Conor Gallagher yang menggantikan Trent Alexander-Arnold di susunan pemain inti, satu-satunya perubahan Southgate dari dua pertandingan pertama.

Inggris mencatatkan 80 persen penguasaan bola pada babak kedua saat Slovenia bertahan di wilayah pertahanan mereka sendiri. Namun peluang emas tetap sulit didapat Tiga Singa.

Cole Palmer, yang mencetak 22 gol di Liga Primer Inggris untuk Chelsea musim lalu, masuk ke lapangan pada menit ke-70. Ia disambut sorak-sorai pendukung Inggris dan langsung memberikan warna baru.

Palmer memaksa Oblak melakukan penyelamatan pada waktu tambahan. Namun Slovenia menunjukkan tekad luar biasa untuk bertahan dan membuat penggemar mereka bersorak dengan satu poin penting untuk lolos ke babak 16 besar.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement