Cina semakin tegas dalam menegaskan klaimnya atas hampir seluruh Laut Cina Selatan, yang telah menyebabkan meningkatnya jumlah konflik langsung dengan negara-negara lain di kawasan ini, terutama Filipina dan Vietnam.
Undang-undang baru Cina, yang mulai berlaku pada Sabtu, memberi wewenang kepada penjaga pantainya untuk menyita kapal asing “yang secara ilegal memasuki perairan teritorial Cina” dan menahan awak kapal asing hingga 60 hari.
Undang-undang tersebut memperbarui referensi terhadap undang-undang tahun 2021 yang menyatakan bahwa penjaga pantai Cina dapat menembaki kapal asing jika diperlukan. Setidaknya tiga negara pesisir yang mengklaim perairan tersebut – Filipina, Vietnam dan Taiwan – mengatakan mereka tidak akan mengakui undang-undang tersebut.
Sengketa wilayah telah memperburuk hubungan dan memicu kekhawatiran bahwa konflik tersebut dapat membawa Cina dan Amerika Serikat, sekutu lama Filipina, ke dalam konfrontasi militer.
Washington tidak mengajukan klaim teritorial atas jalur laut yang sibuk ini, yang merupakan jalur utama perdagangan global, namun telah memperingatkan bahwa mereka wajib membela Filipina jika pasukan, kapal, dan pesawat Filipina diserang di Laut Cina Selatan.