Rabu 12 Jun 2024 18:56 WIB

Anang dan Ashanty Minta Maaf, Ungkap Kronologi Bisa Menyanyi Usai Kemenangan Timnas di GBK

Anang menengaskan tidak ada niatan menodai malam kemenangan timnas Indonesia.

Penyanyi Ashanty (kiri) didampingi suaminya Anang Hermansyah (kanan).
Foto:

Setelah mendapatkan tawaran dari panitia acara, Anang melanjutkan, timnya mengikuti semua instruksi yang ada baik dalam pemilihan lagu, durasi lagu, waktu check sound, hingga semua detail yang diajukan panitia. Sebelum menerima tawaran pantia, kata Anang, timnya melihat penampil yang bernyanyi pada laga Indonesia vs Irak pada 6 Juni 2024 untuk diajukan acuan.

Anang mengungkapkan, ada tiga lagu yang disepakati oleh timnya dan panitia acara, yakni 'Indonesia Pusaka' yang dinyanyikan saat jeda babak pertama laga, 'Kebyar-Kebyar' yang dinyanyikan seusai laga, dan lagu bebas pilihan tim Anang-Ashanty. Lagu 'Rindu Ini' kemudian dipilih sebagai lagu bebas yang akan dinyanyikan setelah 'Kebyar-Kebyar'.

"Dan terakhir ini jujur yang paling membuat kita galau sampai berkali-kali kita tanya yakin kita bawain lagu kita? Akhirnya kita memilikih lagu 'Rindu Ini'. Salah kita tidak mau push, karena kita tidak mau jadi artis yang nanti dibilang tidak profesional dan banyak maunya."

Menurut Anang, pada saat acara berlangsung, mereka lebih semangat saat nonton laga sepak bola. Mereka tidak menunggu di ruang artis karena memang ingin menonton timnas berlaga dan ingin melihat Indonesia menang atas Filipina.

"Tidak ada niatan sedikit pun untuk menodai malam kemenangan dengan menyanyikan lagu yang tidak sesuai, apalagi pergi meninggalkan arena. Meluruskan hal yang bilang lagu kita dimatikan itu tidak benar. Bahkan ketika lagu pertama berakhir 'Kebyar-Kebyar', kami sudah minta untuk sudah disetop saja lagu kedua. Jadi bukan diberhentikan tapi kami yan minta dihentikan karena suasana yang kami lihat sudah tidak sesuai momentum. kami berharap sekali saat pemain ada di lapangan kami diinfo atau di-brifieng, balik lagi ini juga salah kami yang seharusnya mempelajari kultur dan budaya yang harus dilakukan saat terjadi hal ini."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement