REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pasukan penjajahan Israel mengakui empat tentara Israel tewas akibat ledakan di sebuah bangunan jebakan di Rafah, Gaza selatan pada Senin (10/6/2024). Salah satu yang tewas disebut adalah komandan kompi dari Brigade Givati.
Di antara yang tewas, dua sedang dalam masa pelatihan dan seorang adalah komandan kompi mereka. Mereka semua bertugas di unit pengintaian Brigade Givati.
The Times of Israel melansir, menurut penyelidikan awal IDF pasukan tersebut telah melemparkan bahan peledak ke dalam sebuah rumah yang mencurigakan di lingkungan Shabura di Rafah. Itu mereka lakukan untuk memicu bom yang kemungkinan dipasang pejuang Palestina di bangunan itu.
Ketika tak ada ledakan susulan, mereka kemudian masuk ke dalam bangunan itu. Ketika dua tentara memasuki gedung berlantai tiga, bangunan itu meledak tiba-tiba meledak, menyebabkan sebagian dari bangunan itu roboh menimpa beberapa tentara. Di dalam rumah tersebut, IDF mengeklaim menemukan sebuah terowongan, yang mengindikasikan bahwa bangunan tersebut kemungkinan besar milik Hamas.
Selain empat tentara yang terbunuh, tujuh lainnya terluka, termasuk lima serius, menurut IDF. Kematian mereka menambah jumlah korban tewas dalam serangan darat IDF terhadap Hamas di Gaza dan di tengah operasi di sepanjang perbatasan menjadi 299 orang.
Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas, sebelumnya mengumumkan bahwa para pejuangnya mampu meledakkan sebuah rumah jebakan tempat pasukan Israel bersembunyi di kamp Shabura di kota Rafah, selatan Jalur Gaza. Serangan itu disebut membunuh dan melukai anggota IDF.
Pernyataan Brigade al-Qassam menambahkan bahwa pejuangnya membombardir sekitar rumah dengan mortir setelah pasukan penyelamat tiba di sana. Brigade Al-Qassam juga mengatakan bahwa mereka menargetkan buldoser militer D-9 dengan peluru Al-Yassin 105 di dekat Masjid Al-Awda di pusat Rafah.
Kelompok pejuang Palestina itu juga mengatakan bahwa mereka mengebom pasukan yang ditempatkan di lingkungan “Tal Al-Sultan” di kota Rafah. Al-Qassam menyiarkan adegan yang mereka katakan menargetkan tentara dan kendaraan pendudukan di poros Al-Taqaddum di Yabna. kamp, ​​​​di selatan kota Rafah.
Pada Januari lalu, IDF menderita kehilangan pasukan terbesar ketika 21 tentara cadangan tewas dalam ledakan di dua bangunan di Gaza selatan. Menurut juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, pasukan komando Hamas menembakkan granat berpeluncur roket, atau RPG, ke tank Israel yang dikerahkan untuk melindungi tentara yang memasang bom di gedung, menyebabkan reaksi berantai yang menyebabkan bangunan di atasnya runtuh dan menimpa tentara Israel.
Kejadian serupa terjadi pada Desember. Brigade al-Qassam kala itu merilis video serangan dari Juhr Al-Dik di Gaza tengah. Dalam video Hamas, militan Palestina terlihat menyerang sebuah rumah. Hamas mengklaim rumah yang dibom itu menampung setidaknya 10 tentara Israel di dalamnya.