Senin 10 Jun 2024 21:31 WIB

Transformasi Digital Jadi Pendorong Utama Perubahan di Berbagai Sektor

Transformasi digital juga berpengaruh terhadap komitmen kebangsaan

Era digital (ilustrasi). Transformasi digital juga berpengaruh terhadap komitmen kebangsaan
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Transformasi digital telah menjadi pendorong utama perubahan di berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam memperkuat komitmen kebangsaan.

Hal ini disampaikan Prof Mochammad Nursalim MSi dalam Seminar Kebangsaan dengan tema “Gerakan Nasional Pemuda Sebagai Penggerak Transformasi Digital Untuk Memperkuat Komitmen Kebangsaan: Tantangan, Peluang, dan Rekontruksi Pendidikan di Revolusi Industri 5.0”, di Kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Surabaya, akhir pekan lalu, Sabtu(8/6/2024).

Baca Juga

Selain pembicara Prof Mochammad Nursalim MSi., dengan membawakan makalah berjudul “Transformasi Digital Untuk Memperkuat Komitmen Kebangsaan,” tampil pula, DR Capt Marcellus Hakeng Jayawibawa, sebagai narasumber yang juga merupakan alumni Lemhannas serta pengamat maritim dari Ikatan Keluarga Besar Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC), yang dalam kesempatan tersebut membawakan makalah berjudul “Peran Pemuda Dalam Transformasi Digital di Era Revolusi Industri 5.0 Untuk Memperkuat Komitmen Kebangsaan”.

Prof Mochammad Nursalim Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dari UNESA ini menegaskan bahwa di era digital, teknologi informasi dan komunikasi memainkan peran sentral dalam memajukan negara melalui peningkatan efisiensi, transparansi, dan partisipasi publik.

Dia menekankan bahwa transformasi ini bukan hanya tentang adopsi teknologi baru, tetapi juga tentang perubahan cara berpikir dan berperilaku yang memperkuat rasa kebangsaan dan identitas nasional.

Dia menambahkan bahwa dalam konteks pendidikan, transformasi digital membuka peluang untuk pembelajaran jarak jauh yang lebih inklusif dan merata.

Bersamaan pula dia mengingatkan bahwa transformasi digital membawa tantangan yang harus diatasi untuk memastikan penguatan komitmen kebangsaan. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan digital, di mana tidak semua wilayah atau individu memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet.

"Pemerintah perlu memastikan bahwa infrastruktur digital tersedia dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, termasuk di daerah terpencil dan marginal," tegasnya seraya menambahkan bahwa literasi digital harus ditingkatkan agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak dan produktif.

Pengamat maritim dari Ikatan Keluarga Besar Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC), mengatakan pemuda memiliki keunggulan kompetitif dalam adaptasi dan inovasi teknologi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement