REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Organisasi pemuda Indonesian Youth Diplomacy (IYD) mendorong kolaborasi pemuda dengan pemerintah, swasta, dan institusi diplomasi berbagai negara untuk mempersiapkan kepemimpinan pemuda Indonesia di tingkat global di masa depan.
Dalam acara Gala Dinner yang dihadiri duta besar berbagai negara, kepala daerah, hingga perwakilan swasta dan organisasi pemuda, IYD mengangkat tema Indonesia Emas 2045 di mata pemuda. Acara yang dibuka oleh Ketua Komisi I Meutya Hafid tersebut bertujuan menyatukan berbagai pemangku kepentingan untuk mempersiapkan pemuda Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Pemuda Indonesia harus berperan bukan hanya dalam memajukan kepentingan bangsa saja, tapi menjaga kedamaian dunia. Kita tidak bisa bicara masa depan Indonesia dan masa depan dunia kalau dunianya sendiri sudah tidak ada karena ancaman konflik dan krisis iklim,” kata Meutya dalam acara yang digelar di Royal Glass House, Park Hyatt Jakarta Kamis (6/7/2024) malam.
Rosan Roeslani yang turut memberikan sambutan juga menekankan pentingnya mengejar ketimpangan akses pendidikan agar SDM Indonesia di usia produktif dapat memanfaatkan momentum bonus demografi dengan optimal.
“Saat ini, masih ada tantangan mengejar kualitas SDM dan tingkat pendidikan dari tenaga kerja kita yang juga harus beradaptasi dengan transformasi digital dan perubahan zaman,” tegas mantan Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia tersebut.
Ketua IYD Michael Victor Sianipar berharap terselenggaranya acara tersebut dapat meningkatkan optimisme pemuda dan memperkuat jejaring lintas sektor untuk mempersiapkan pemimpin dunia berikutnya dari seluruh daerah di Indonesia.
"Harapan kami Indonesia Emas 2045 nanti kita bisa melihat tokoh-tokoh baru di level dunia dari Indonesia. Pemimpin-pemimpin dari organisasi dunia dan juga CEO-CEO dari perusahaan terbesar yang ada di dunia, itu baru Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Acara dihadiri oleh Duta Besar Jepang Masaki Yasushi, Duta Besar Singapura Kwok Fook Seng, Duta Besar Australia Penny Williams, hingga Duta Besar Jerman Ina Lepel. Turut hadir juga tokoh-tokoh muda seperti Rahayu Saraswati, Puteri Komaruddin, Bima Arya, dan pejabat pemerintah lainnya.