Jumat 07 Jun 2024 03:40 WIB

Pengakuan Penolong Vina dan Eky: Diajak Ikut Olah TKP, Dengar Polisi Tanyai Terduga Pelaku

Menurut Suroto, wajah Eky dan Vina lebam-lebam dan dipenuhi luka di sekujur tubuhnya.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Israr Itah
Suroto, orang yang pertama menolong Eky dan Vina, saat menunjukkan lokasi ditemukannya Eky dan Vina di jembatan flyover Talun, Cirebon, Kamis (6/6/2024).
Foto: Dok Republika
Suroto, orang yang pertama menolong Eky dan Vina, saat menunjukkan lokasi ditemukannya Eky dan Vina di jembatan flyover Talun, Cirebon, Kamis (6/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Suroto merupakan orang pertama yang menolong Vina dan Muhammad Rizky atau Eky, saat keduanya terkapar di jembatan fly over Talun, Cirebon, pada 27 Agustus 2016 malam. Dia juga membantu polisi mengevakuasi kedua remaja itu ke rumah sakit.

Awalnya, Suroto melihat kerumunan warga di jembatan fly over Talun. Saat itu, dia mendengar ada korban kecelakaan. Suroto melihat korban Eky dan Vina tergeletak di jalan dengan posisi keduanya terpisah sekitar lima meter.

Baca Juga

Suroto memperkirakan, saat itu Eky sudah meninggal dunia karena tidak memberikan respons. Adapun Vina masih hidup dan meminta tolong kepadanya.

Menurut Suroto, wajah kedua korban lebam-lebam dan dipenuhi luka di sekujur tubuhnya. Namun, kondisi sepeda motor milik korban dalam keadaan utuh dan tidak rusak sedikit pun.

Sesampainya di rumah usai membawa Vina dan Eky ke rumah sakit, Suroto pun merasa heran dengan kondisi yang dialami kedua korban. Dia menyampaikan keheranannya itu kepada istrinya.

"Saya cerita ke istri, kenapa ya? Itu cuma kecelakaan, motor nggak apa-apa, (korban) sampai separah itu. Muka hancur, dalam arti lebam semua, udah nggak keliatan muka, udah penuh luka-luka semua," kata Suroto, saat ditemui di Cirebon, Kamis (6/6/2024).

Pertanyaan Suroto pun terjawab karena polisi kemudian menyatakan Vina dan Eky sebagai korban pembunuhan. Bahkan, sekitar dua hari setelah peristiwa tersebut, dia dipanggil oleh polisi dan diajak ke lokasi di dekat SMPN 11 Kota Cirebon.

"Saya diajak ngikut untuk olah TKP di belakang showroom, di kebun," ujar Suroto.

Suroto mengatakan, di lokasi tersebut sudah ada dua orang yang dibawa oleh petugas. Namun, dia tidak mengetahui identitas kedua orang tersebut.

Suroto juga tidak mengenali wajah keduanya karena kondisi malam hari yang gelap dengan penerangan yang minim. Dia mengatakan, penerangan saat itu hanya bersumber dari lampu senter handphone.

"Cuma aku dengar, (petugas bertanya) 'Kamu pukul pakai apa? Kamu bacok pakai apa?'," kata Suroto, menirukan ucapan petugas.

Suroto menduga dua orang tersebut merupakan pelaku pembunuhan Vina dan Eky. Pasalnya, mereka menjawab pertanyaan petugas soal pemukulan kepada korban.

"'(Petugas tanya) Kamu pukul pakai apa? (Dijawab) balok. (Petugas tanya) baloknya dibuang ke mana?' Ya wis nyari-nyari di situ," ungkap Suroto.

Suroto pun mengaku pernah dipanggil dua kali sebagai saksi dalam persidangan kasus tersebut. Dia memberikan kesaksian yang memang diketahuinya kala itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement