Kamis 06 Jun 2024 09:13 WIB

Sistem Pertahanan Ngadat: 11 Tentara Israel Kena Drone Hizbullah, Satu Kritis

Israel menyiagakan 50 ribu tentara

Pasukan keamanan Israel memeriksa lokasi yang terkena roket yang ditembakkan dari Lebanon, di Kiryat Shmona, Israel utara, Rabu, 27 Maret 2024.
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Pasukan keamanan Israel memeriksa lokasi yang terkena roket yang ditembakkan dari Lebanon, di Kiryat Shmona, Israel utara, Rabu, 27 Maret 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Setidaknya 11 tentara Israel terluka, satu dalam kondisi kritis, dalam serangan yang diklaim Hizbullah dengan menggunakan drone bermuatan bahan peledak di Israel utara pada Rabu. Sistem sirine peringatan dini yang tiba-tiba tak berfungsi memungkinkan drone Hizbullah menembus kompleks militer Israel tersebut.

Pasukan penjajahan Israel (IDF) mengatakan pihaknya sedang menyelidiki mengapa sirene tidak berbunyi ketika setidaknya dua drone menghantam kota Hurfeish yang mayoritas penduduknya Druze, terletak beberapa kilometer dari perbatasan Lebanon. Kelompok Hizbullah Lebanon mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dengan mengatakan mereka meluncurkan beberapa drone peledak ke posisi militer di daerah tersebut.

Baca Juga

Menurut penilaian awal militer, kedua drone tersebut mengenai sasaran dalam waktu beberapa menit, dan drone selanjutnya tampaknya menargetkan kru penyelamat yang datang untuk merawat mereka yang terluka akibat drone pertama. Hizbullah telah menggunakan taktik seperti itu beberapa kali di tengah perang. Kelompok tersebut mengatakan serangan itu merupakan respons terhadap serangan mematikan IDF baru-baru ini di Lebanon selatan, termasuk serangan pada Selasa di Naqoura yang menewaskan seorang anggota Hizbullah.

Direktur Jenderal Magen David Adom Eli Bin mengatakan kepada berita Channel 12 bahwa 11 orang terluka dalam serangan itu, termasuk satu orang dalam kondisi kritis. Tiga orang tercatat dalam kondisi sedang dan sisanya luka ringan, tambah Bin dilansir the Times of Israel. Galilee Medical Center di Nahariya mengatakan tujuh korban dibawa ke pusat kesehatan tersebut, tiga diantaranya mengalami luka sedang dan empat lainnya dalam kondisi baik. Dua warga Israel lainnya yang mengalami luka ringan dibawa ke Rumah Sakit Ziv di Safed, kata pusat medis tersebut.

Setelah serangan tersebut, militer mengumumkan bahwa mereka telah melakukan serangan terhadap serangkaian sasaran Hizbullah di Lebanon selatan sepanjang hari. IDF mengatakan sasarannya termasuk infrastruktur Hizbullah di Naqoura dan Matmoura, bangunan yang digunakan oleh kelompok teror di Ayta ash-Shab, dan pos pengamatan di Khiam. IDF juga menembaki sejumlah daerah di Lebanon selatan dengan artileri untuk “menghilangkan ancaman.”  

Sejak tanggal 8 Oktober, pasukan pimpinan Hizbullah hampir setiap hari menyerang komunitas dan pos militer Israel di sepanjang perbatasan. Kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka melakukan hal tersebut untuk mendukung Gaza di tengah serangan berutal Israel di sana. Kelompok tersebut dalam beberapa bulan terakhir semakin sering menggunakan drone bermuatan bahan peledak, rudal anti-tank, dan rentetan roket. Sejauh ini, bentrokan di perbatasan telah mengakibatkan 10 kematian warga sipil di pihak Israel, serta tewasnya 14 tentara dan cadangan IDF. Ada juga beberapa serangan dari Suriah, tanpa ada korban jiwa.

Pada awal pekan ini, serangan roket dan drone Hizbullah menyebabkan kebakaran hebat di wilayah utara Israel. Serangan itu memicu rencana serangan terbuka Israel ke Lebanon.

Persiapan serangan... baca halaman selanjutnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement