REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- REQComm merilis survei bursa calon wali kota (cawalkot) Bekasi 2024, dan menempatkan dr Kusnanto Saidi di posisi teratas. Data analisis elektabilitas yang dikumpulkan REQComm periode 1 Maret-31 Mei 2024, menunjukkan hasil Direktur RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi tersebut unggul di media sosial (medsos) dan daring di antara 10 kandidat.
Pakar strategic communication mass Tuhu Nugraha menilai, jika berkaca data tersebut, Kusnanto berpeluang besar maju pada Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Bekasi pada 27 November 2024. "Kalau melihat data ini, maka ini memberikan indikasi peluang besar ada di KS versi media online untuk saat ini. Ini bisa menjadi modal untuk Pilkada," kata Tuhu di Jakarta dikutip Rabu (5/6/2024).
Menurut Tuhu, tren positif yang diraih Kusnanto perlu dipertahankan. Hal itu mengingat pelaksanaan pilkada masih beberapa bulan lagi. "Karena pilkada masih November 2024 jadi banyak hal masih bisa terjadi. Di sisi lain, data dari media online ini, sekali lagi jadi modal awal peluang, tapi juga bukan penentu," katanya.
Dia menjelaskan, capaian Kusnanto terkait sentimen di media daring perlu dicermati apakah mewakili populasi Kota Bekasi atau tidak. Selain itu, juga harus melihat juga bagaimana perilaku pemilih ketika di tempat pemungutan suara (TPS).
"Jadi harus dilihat keseluruhan, dan diintegrasikan dengan data data dari kanal lainnya, untuk bisa melihat datanya lebih utuh. Atau bagaimana memanfaatkan momentum dari online spill over ke kanal-kanal yang lainnya," ujar tuhu.
Berdasarkan data REQComm, eksposur medsos Kusnanto mendapat 581 poin yang berada di posisi pertama. Urutan kedua adalah mantan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono (523 poin), ketiga Nofel Saleh Hilabi (348).