REPUBLIKA.CO.ID, MUNCHEN -- Saat berbicara kepada media untuk pertama kalinya di Munchen, Vincent Kompany menguraikan rencananya untuk menerapkan gaya sepak bola yang berani dan agresif di Bayern Munchen.
Bayern Munchen mengakhiri pencarian mereka akan pelatih baru dengan menyetujui kesepakatan dengan Burnley pekan lalu untuk Vincent Kompany. Klub asal Bavaria tersebut mengadakan konferensi pers pada Kamis (30/5/2024) untuk memperkenalkan Kompany sebagai pelatih baru. Max Eberl hadir dalam konferensi pers yang diadakan oleh Bayern.
Die Roten menyepakati kontrak berdurasi tiga tahun dengan Kompany.
Mereka dilaporkan membayar biaya lebih dari 10 juta euro atau sekira Rp 175 miliar untuk pelatih asal Belgia tersebut. Ia menjadi target utama Bayern setelah Thomas Tuchel tidak dapat mencapai kesepakatan dengan klub untuk bertahan satu musim lagi.
Kompany tidak berada di urutan teratas dalam daftar incaran Bayern ketika mereka memulai pencarian pelatih baru pada bulan April. Eberl dan Christoph Freund mencoba untuk merekrut Xabi Alonso dari Bayer Leverkusen. Namun, pelatih asal Spanyol tersebut memutuskan untuk bertahan di Bayer Leverkusen. Die Roten menghadapi penolakan dari Julian Nagelsmann dan Ralf Rangnick, sementara Crystal Palace tidak memenuhi tawaran mereka untuk Oliver Glasner.
Setelah gagal mendapatkan empat opsi teratas mereka, Bayern mencoba meyakinkan Tuchel untuk bertahan satu musim lagi. Ketika sudah jelas bahwa Tuchel tidak akan bertahan di Munchen, Bayern mempercepat pembicaraan untuk Kompany. Saat berbicara kepada media pada hari Kamis (via iMiaSanMia), Kompany mengungkapkan gaya permainan yang ingin ia terapkan di Bayern.
"Saya tumbuh di jalanan Brussel, di akademi Anderlecht. Anda harus menjadi sebuah tim, saya ingin para pemain saya memiliki keberanian, menjadi agresif. Saya ingin kami bermain seperti itu, itu juga yang mendefinisikan karakter saya. Kami ingin mempertahankan hal tersebut di sepanjang pertandingan."
Eberl menggemakan visi Kompany sembari menekankan kebutuhan Bayern untuk memainkan sepak bola yang dominan musim depan. Ia juga menegaskan bahwa Bayern selalu menginginkan solusi jangka panjang untuk peran pelatih kepala, bukannya mencari solusi sementara.
Kompany menerapkan gaya sepak bola yang ekspansif di Burnley. Klub Inggris itu unggul di Championship selama musim 2022/23, mengumpulkan 101 poin untuk memenangkan liga. Mereka mendominasi tim-tim dengan menguasai bola dan secara konsisten menciptakan peluang di sepertiga akhir. Tim asuhan Kompany juga unggul saat bermain dari lini belakang.
Pelatih asal Belgia ini tidak mengorbankan prinsipnya saat Burnley promosi ke Liga Primer. Burnley memainkan gaya sepak bola yang serupa, namun mereka gagal mendapatkan hasil yang diperlukan untuk bertahan di Liga Primer. Mereka terdegradasi dari Liga Primer setelah finis di peringkat 19 dalam tabel poin.
Kompany akan mendapatkan hasil yang lebih baik di Bayern karena dia akan memiliki pemain yang lebih baik yang dapat dia gunakan. Sang pelatih asal Belgia akan menangani ruang ganti yang penuh dengan para bintang. Ini tidak akan menjadi perjalanan yang mudah bagi Kompany di Bayern. Klub asal Bavaria tersebut harus mendukungnya dengan sepenuh hati agar proyek ini dapat berhasil.