REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta telah mendalami kasus siswa SMPN 73 Jakarta di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, yang dilaporkan melompat dari lantai tiga gedung sekolahnya, pada Senin (20/5/2024). Berdasarkan pendalaman yang dilakukan, tidak ada indikasi perundungan (bullying) terhadap korban.
Wakil Kepala Disdik Provinsi DKI Jakarta Purwosusilo mengatakan, korban hanya mencari perhatian terhadap teman-teman di sekolah dengan pergi ke jendela ruang kelasnya. Namun, korban justru terpeleset dan jatuh dari lantai tiga gedung sekolahnya.
"Kepeleset ya, bukan jatuh apalagi kalau bicara melompat. Enggak ada itu," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Rabu (22/5/2024).
Menurut dia, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin juga sudah bertemu dengan korban pada Selasa (21/5/2024). Dalam pertemuan itu, korban mengaku tidak sengaja terjatuh dari lantai tiga gedung sekolahnya karena terpeleset.
"Kemarin Pak Budi, Pak Plt, sudah komunikasi sama anak. 'Emang kamu niat apa?' 'Saya ini, Pak, cari perhatian. Kepeleset saya, Pak'," kata Purwosusilo.
Ia menjelaskan, ketika itu korban mencari perhatian dengan pergi ke jendela ruang kelasnya. Namun, korban justru terpeleset dan terjatuh dari lantai tiga.
Purwosusilo menyatakan, korban tidak langsung jatuh ke bawah, tapi lebih dulu tersangkut di konsol genting lantai dua. Baru setelah itu, korban jatuh ke bawah.
Menurut dia, ketika itu pihak sekolah langsung membawa korban ke puskesmas setempat. Setelah itu, korban dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut."Di rumah sakit dicek, diperiksa, di-rontgen, segala macam. Sudah pulang," kata dia.
Purwosusilo menyatakan, korban sudah kembali masuk sekolah pada hari ini. Korban juga dalam sudah kembali pulih.
Ia mengeklaim tidak ada indikasi terjadinya bullying terhadap korban. Hanya saja, beberapa orang temannya agak cuek terhadap korban.
"Ndak (ada bullying) sih. Kemarin itu temannya cuek-cuek. Jadi alasannya dia cari perhatian, ke jendela, kepeleset. Terus temannya tidak ada kesempatan untuk menolong," kata dia.