REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Sebanyak 34 ekor sapi dan kerbau di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK), setelah menjalani perawatan akhirnya berhasil sembuh, kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Arin Nikmah.
"Puluhan kasus PMK tersebut merupakan temuan kasus selama periode Januari hingga Mei 2024," ujar Arin di Kudus, Rabu (22/5/2024).
Dari 34 kasus PMK tersebut, sebanyak 23 kasus di antaranya terjadi pada sapi dan 11 kasus terjadi pada ternak kerbau. Menurut dia keberhasilan dalam penyembuhannya karena peternak juga responsif, setelah mengetahui gejala mirip PMK segera memberitahukan kepada Dinas Pertanian dan Pangan Kudus.
"Sehingga kami bisa langsung melakukan pemeriksaan dan pengobatan hingga ternak tersebut benar-benar sembuh," ujarnya.
Selain diobati, kata dia, ternak tersebut juga diberikan vitamin, sehingga pemulihan kesehatannya bisa lebih cepat. Mayoritas temuan PMK tersebut, merupakan ternak yang belum lama dibeli dari luar daerah.
Sehingga patut menjadi kewaspadaan bersama untuk memastikan ternak yang dibeli dari luar daerah benar-benar sehat dan bebas dari penyakit. Dalam rangka pencegahan penyebaran penyakit PMK maupun penyakit menular lainnya, maka vaksinasi PMK masih tetap dilanjutkan.
Total hewan ternak yang divaksin PMK selama April hingga Mei 2024, kata dia, ada 800 ekor sapi maupun kerbau. Sedangkan vaksin lanjutannya menunggu pengiriman vaksin dari pusat.
"Vaksin yang kami terima dari Pemerintah Pusat memang tidak banyak, sehingga kami masih menunggu tambahan alokasi untuk melanjutkan vaksinasinya," ujarnya.
Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Kurban, Dinas Pertanian dan Pangan juga mengintensifkan pemantauan hewan ternak di Kudus. Terutama hewan ternak yang dijual di pasar hewan, maupun di tempat-tempat pedagang serta kelompok peternak.