Rabu 15 May 2024 15:32 WIB

Masuk Peringkat 2 Realisasi APBD se-Nasional, Bapenda Banten Terus Jaga Capaian Target

Realisasi pendapatan provinsi Banten menempati urutan kedua dengan 36,01 persen.

Tahun Anggaran 2024 Pemerintah Provinsi Banten berhasil masuk dalam 2 besar, sebagai daerah tertinggi dalam realisasi pendapatan dan belanja APBD se-Indonesia.
Foto: Pemprov Banten
Tahun Anggaran 2024 Pemerintah Provinsi Banten berhasil masuk dalam 2 besar, sebagai daerah tertinggi dalam realisasi pendapatan dan belanja APBD se-Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Tahun Anggaran 2024 Pemerintah Provinsi Banten berhasil masuk dalam 2 besar, sebagai daerah tertinggi dalam realisasi pendapatan dan belanja APBD se-Indonesia. Hal inipun didasari pada data Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Keuangan Kementerian Dalam Negeri atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA) per 1 Januari hingga 13 Mei 2024. 

Diketahui, realisasi pendapatan provinsi Banten menempati urutan kedua dengan 36,01 persen. Apalagi, terdapat realisasi belanja di Banten yang juga ada di peringkat kedua dengan 26,35 persen. 

Baca Juga

"Alhamdulillah sampai dengan bulan Mei 2024 posisi pendapatan dengan belanja juga masuk dua besar nasional, kami memang sudah melakukan upaya-upaya yang cukup terukur," ujar Plt. Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten E A Deni Hermawan saat dikonfirmasi, pada Senin 13 Mei 2024. 

photo
Tahun Anggaran 2024 Pemerintah Provinsi Banten berhasil masuk dalam 2 besar, sebagai daerah tertinggi dalam realisasi pendapatan dan belanja APBD se-Indonesia. - (Pemprov Banten)

Capaian itu, masih kata Deni, merupakan hasil kerja-kerja bersama. Dirinya berharap, capaian itu terjaga hingga akhir tahun 2024. 

"Semua adalah hasil kerja temen-temen UPT-UPT, OPD-OPD tekhnis penghasil retribusi, mudah-mudahan capaian ini terus terjaga sesuai dengan target," katanya. 

 

Seperti diketahui, realisasi pendapatan Provinsi Banten hingga saat ini mencapai Rp 4.229.384.669.035 atau 36,01 persen. Sementara realisasi belanja Rp 3.127.113.132.754 atau 26,35 persen. (ADV)

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement