Senin 13 May 2024 09:33 WIB

Yayasan SMK Lingga Kencana Depok Serahkan Kasus Kecelakaan Bus kepada Polisi

Setelah proses pemakaman para korban, pihak yayasan rapat dengan pihak berwenang.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Keluarga dan kerabat korban kecelakaan bus karyawisata SMK Lingga Kencana Depok mengikuti prosesi pemakaman di TPUIParung Bingung, Kota Depok, Jawa Barat, Ahad (12/5/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Keluarga dan kerabat korban kecelakaan bus karyawisata SMK Lingga Kencana Depok mengikuti prosesi pemakaman di TPUIParung Bingung, Kota Depok, Jawa Barat, Ahad (12/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Yayasan Kesejahteraan Sosial selaku pengelola SMK Lingga Kencana menyerahkan permasalahan kondisi bus yang mengalami kecelakaan di jalan turunan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, kepada pihak kepolisian. Setelah menyelesaikan proses pemakaman para korban pada Ahad (12/5/2024), yayasan tersebut menggelar rapat bersama pihak berwenang.

Rapat itu bertujuan untuk menentukan langkah menanggapi kondisi bus maut yang dinilai tidak dalam kondisi prima. "Kami serahkan ke polisi untuk melakukan pengecekan," ungkap Ketua Bidang Informasi Yayasan Kesejahteraan Sosial Dian Nurfarida saat konferensi pers di SMK Lingga Kencana, Kota Depok, Ahad (12/5/2024).

Baca Juga

Menurut dia, pihak yayasan awalnya begitu yakin menggunakan jasa PO bus berplat AD 7524 OG, meski bukan langganan karena setiap tahun PO yang digunakan berbeda. "Penyewaan dilakukan dengan resmi. Kami dari awal sudah sangat yakin dengan PO ini," ujarnya.

Dian mewakili yayasan menyampaikan duka cita untuk keluarga korban dan berterima kasih kepada Pemerintah Kota Depok yang telah membantu penanganan para korban dengan begitu cepat. "Yayasan koordinasi dengan pihak terkait sehingga kecelakaan dapat ditangani dengan baik dan cepat. Siswa selamat telah disambut oleh Pak Wali Kota dini hari. Mudah-mudahan mereka diberikan kekuatan atas musibah ini," kata Dian.

Paman korban Robiatul Adawiyah, Robby Kurnia Akbar, mengeluhkan kondisi bus yang digunakan mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana, tak terawat. "Kita harus liat dari kelayakan mobilnya, faktor utama memang saya lihat mobilnya sudah tua banget dan kurang perawatan," ungkap Robby.

Meski begitu, ia menyerahkan permasalahan bus yang dinilai tidak layak jalan tersebut kepada pihak yayasan yang mengelola SMK Lingga Kencana. "Kalau buat ke depan kita kerja sama dengan yayasan melakukan upaya ke PO bus. Saya enggak mau campur urusan bus, biar sekolah yang menangani," kata dia.

Sebelumnya, sebuah bus pariwisata rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di jalan raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, pada Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 18.45 WIB.

Peristiwa kecelakaan terjadi saat bus yang membawa rombongan pelajar itu melintas dari arah Bandung menuju Subang. Kemudian ketika melewati jalan menurun, bus itu secara tiba-tiba oleng ke kanan hingga menyeberangi jalur berlawanan sampai menabrak kendaraan minibus jenis Feroza nopol D 1455 VCD.

Setelah menabrak kendaraan yang ada di jalur berlawanan itu, lalu kondisi bus terguling dengan kondisi miring, posisi ban kiri berada di atas, sampai tergelincir hingga menghantam tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan. Di saat tergelincir di jalan yang kondisinya menurun, bus itu terhenti setelah menghantam tiang listrik yang ada di bahu jalan. Sebanyak 11 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa kecelakaan tersebut.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement